Mohon tunggu...
Syarief-Ahmad
Syarief-Ahmad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rakyat pada umumnya, biasa-biasa saja, nggak ada yang istimewa.. bocahsore.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menulis di Koran itu Mudah, Begini Caranya..

18 Mei 2017   15:51 Diperbarui: 18 Mei 2017   16:00 27581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenikmatan yang saya sendiri alami, bukanlah pada seberapa banyak honor yang didapatkan dari menulis. Tetapi yang membuat saya merasa begitu sangat puas adalah mampu menghidupi dunia literasi dengan rangkaian kata yang memuaskan. Boleh jujur, sampai detik ini saya sangat terkesan dengan Subcomandante Marcos, seorang pejuang revolusiner yang memilih menggunakan ‘kata’ sebagai senjata ketimbang granat, mortil dan bedil. Marcos paham, bahwa kata adalah senjata ampuh-mematikan.

Bersama tentara pembebasan Zapatista, Marcos melawan pemerintah meksiko yang berlaku kejam kepada rakyat. Dengan kepiawaiannya merangkai kata, ia bangun komunikasi politik yang cantik demi tegaknya kebenaran. Ia kumandangkan perdamaian dan keadilan lewat tulisan.

“Katakan ‘tidak’ pada perang. Juga ‘tidak’ pada rasa takut, pada kemunduran, ‘tidak‘ pada penyerahan kalah, ‘tidak’ pada pelupaan, ‘tidak’ pada celaan akan kemanusiaan kita. Inilah ‘tidak’ pada kemanusiaan Neoliberalisme”.  Seperti itu kira-kira yang ditulis Marcos dalam buku kata adalah senjata.

Kemudian ketertarikanku akan dunia literasi bukan hanya jatuh pada  Marcos. 

Semua penulis, saya yakin mengalami tantangan yang luar biasa dalam membuahi ‘Karya Rohani’ yang aromanya sampai hari ini masih tetap hidup, dan bahkan tuliasn itu sampai kelak bisa kita  santap menjadi hidangan yang sangat enak dibaca.

Seperti saya yang selalu tertarik dengan ketegaran Paulo Coelho, yang rela dianggap sakit jiwa oleh bapaknya sendiri. Bahkan Ia rela terasingkan demi tekadnya menjadi seorang penulis. Karya-karyanya begitu inspiratif sebagai bacaan yang renyah dan mengenyangkan.
Membaca beberapa karya Pramoedya Ananta Toer, saya juga kesemsem dengan ketabahan penulis dari Blora itu, yang harus dibuang dan menjalani sebagian hidupnya dalam penjara tanpa proses pengadilan, hanya karena tulisannya yang dianggap komunis. Mbah Pram begitu sangat luar biasa menghidupkan sastra dan dunia literasi Indonesia. Setiap tulisannya menunjukan persaksian atas zaman yang ia hadapi. Bahkan, karya-karyanya tak sedikit yang lahir, saat ia mendekam di penjara. Begitu mengesankan.

Dan tak ketinggalan, saya juga sangat terkesan dengan Rabinadhrat Tagore, peraih nobel sastra dari India, yang mampu menggambarkan benda mati menjadi hidup, lewat sentuhan sastranya yang menawan. Tagore menulis dengan perasaan. ia juga Istimewa dan mengesankan.

Kesemua penulis itu benar-benar menikmati proses demi proses yang tidaklah mudah untuk bisa menelurkan sebuah karya. Seperti yang dikatakan oleh Helvy Tiana, pendiri Forum Lingkar Pena, bahwa ketika sebuah karya selesai di tulis, maka pengarang tidak akan mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi. Memang begitulah faktanya. Karya akan abadi.

Maka, ketika naskah selesai kamu cipta, tingal satu langkah lagi menuju keberhasilan, dan kamu tinggal butuh nekad, jangan minder dan putus asa. Yakinkan dirimu bahwa kamu layak menjadi seorang penulis.

-Konsisten

 Setelah semua tahapan telah kamu lalui dan benar-benar kamu perhatikan. Ternyata tulisanmu belum juga dimuat, maka satu langkah lagi yang perlu kamu lakukan yaitu konsisten. Jangan menyerah dan putus asa. Kadangkala untuk mencapai apa yang kita inginkan hanya butuh sedikit waktu untuk bersabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun