2. Konsentrasi Menit Akhir
Ini merupakan masalah klasik yang ada di setiap tim. Ketika stamina habis, pemain terkesan hanya melihat bola tanpa konsentrasi terhadap pergerakan lawan. Itu ditunjukkan oleh Timnas Indonesia dan Korea Selatan hari ini.Â
Gol dari Hansamu Yama dicetak pada menit 90+3 dan langsung dibalas Han Seonggyu pada menit 90+6. Ini menunjukkan Indonesia masih lemah mengantisipasi peluang di menit-menit akhir.Â
Solusi terletak pada pergantian pemain yang tepat oleh Luis Milla untuk memasukkan pemain dengan stamina dan konsentrasi yang bagus untuk menjaga semua lini timnas.Â
3. Antisipasi Bola Mati
Postur mungkin merupakan kelemahan mencolok bagi timnas kita. Dibandingkan dengan Oman, Uzbekistan, bahkan Korea Selatan, kita kalah postur sangat jauh. Hal ini menyebabkan setiap kali terjadi bola mati, gawang dari timnas yang dikawal Awan Setho atau Muhammad Ridho sering terancam.Â
Tidak dapat diganggu gugat bahwa kita pasti kalah postur dengan mereka yang berasal dari Asia Barat maupun Asia Utara. Namun hal ini dapat diakali pemain bertahan kita. Bagaimana caranya?
Perketat pertahanan ketika bola mati. Jangan biarkan seorang pun berdiri tanpa pengawalan. Buat setiap pemain musuh tidak nyaman untuk menyongsong bola mati. Memang bukan hal mudah, namun ini mampu diterapkan oleh Thailand maupun Vietnam yang memiliki postur hampir mirip timnas kita.Â
Sehingga kita bisa belajar dari mereka bagaimana pemain bertahan melakukan penjagaan saat bola mati demi meminimalisir gol dari bola mati.
4. Atur Tempo
Indonesia butuh seorang pengatur tempo. Memang menyenangkan ketika melihat timnas menyerang dengan tempo tinggi. Akan tetapi, tidak setiap saat tempo tinggi dapat digunakan.Â