Mohon tunggu...
Achmed Hibatillah
Achmed Hibatillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Mahasiswa yang konsisten berjuang untuk transformasi sosial demi terciptanya masyarakat egaliter.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Melawan Feminisme Borjuis

7 Maret 2023   16:43 Diperbarui: 8 Maret 2023   09:19 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Mengubah feminisme borjuis. (Foto: KOMPAS/AMBROSIUS HARTO)

Gerwani juga memperjuangkan hak perempuan untuk bekerja di luar rumah dan memiliki akses yang sama dengan laki-laki dalam mendapatkan pekerjaan yang layak.

Dalam lingkup internasional, Kongres Perempuan Internasional yang diadakan pada tahun 1915 di Swiss merupakan momen penting dalam sejarah pergerakan perempuan. 

Acara ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk beberapa yang terkait dengan gerakan komunis. Kongres ini diinisiasi oleh Clara Zetkin, seorang aktivis perempuan Jerman yang merupakan anggota Partai Sosial Demokrat yang merupakan embrio dari Partai Komunis Jerman. 

Tujuannya adalah untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, termasuk hak untuk memilih dan dipilih, serta kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. 

Kongres ini menetapkan tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional, sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap perjuangan kaum perempuan di seluruh dunia. Hari ini diperingati hingga saat ini sebagai peringatan atas perjuangan perempuan dan kesetaraan gender.

Delegasi dari gerakan komunis memainkan peran penting dalam Kongres Perempuan Internasional tersebut. Mereka memperjuangkan hak-hak perempuan sebagai bagian dari perjuangan kelas dan melihat pentingnya kesetaraan gender dalam membangun masyarakat yang adil dan merata tanpa diskriminasi gender dan penindasan satu kelas atas kelas lainnya. 

Kongres Perempuan Internasional berhasil menjadi tonggak awal dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di seluruh dunia. Ini menjadi momen penting dalam sejarah pergerakan perempuan dan memperkuat solidaritas antara perempuan-perempuan dari berbagai negara. 

Perjuangan kaum perempuan dalam Kongres Perempuan Internasional tidak hanya berdampak pada perjuangan perempuan, tetapi juga mempengaruhi perjuangan sosial dan politik lainnya di seluruh dunia. 

Kongres ini menjadi bukti bahwa perjuangan perempuan tidak terpisahkan dari perjuangan kelas dan bahwa kesetaraan gender harus menjadi prioritas bagi setiap gerakan sosial dan politik.

Feminisme Borjuis

Poster Perempuan Uni Soviet. Sumber: https://www.posterplakat.com/categories/women
Poster Perempuan Uni Soviet. Sumber: https://www.posterplakat.com/categories/women

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun