"Kecil-kecil sudah belajar nyolong. Sudah besar mau jadi apa? Siapa namamu?"
Hasyim sedang meringis kesakitan memegangi telinga kanannya yang digantung pemilik warung.
"Aku haus. Ambil es yang banyak." Aku mengenal suara manis itu. Tidak salah lagi itu adalah Cindy, anak kelas 1 B.
"Kamu ini. Ambil makanan saja yang banyak, itu pesan Asim. Kalau haus minum air kran saja."
"Nggak mau. Kata Bu Mahjubin itu nggak hi---gii---enis."
"Kamu ini seperti Robi saja, sok-sokan higienis lah, bersihlah."
"Kita tidak sempat memikirkan hal itu. Yang penting perut kita penuh. Gak usah pake dalil-dalilnya Bu Mahjubin. Kita gak perlu terlalu sehat. Kamu mau gembrot kayakBu Mahjubin?"
"Aku mau es, Abang."
Keasyikanku memata-matai ketiga pencuri kecil itu dibuyarkan dengan tepukan di bahuku.
"Kau sedang apa? Macam maling saja." Bu Mahjubin bertanya sinis.
"Anu Bu. Saya..."