Mohon tunggu...
Achmad Sochib
Achmad Sochib Mohon Tunggu... Guru - Penggemar sastra dan literasi

Aku gemar membaca dan menulis berbagai genre, baik ilmiah maupun nonilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Malam

17 Mei 2023   21:22 Diperbarui: 18 Mei 2023   14:57 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu malam datang cahaya bintang

Menawar sepasang kursi rotan kalimantan

membangunkan kesombongan berlabel perbaikan peradaban

Oh, sepi berdecak tak melepas genggaman, sebab ia tahu

Bangsa ini akan terkubur pelan di penggadaian

Lain waktu meja makan wali kota, gubernur, dan raja istana dipenuhi

Batu bara, emas, timah, dan segenap buah pertanian dari sisi negeri

Semua berjalan pelan menuruni perut tiap lekukan

Riuh mendehem tak menunaikan peribadatan, sebab ia tahu 

Masa depan bakal digantung di catatan utang  

Sementara, menteri berkalung sekian bintang menimbang-nimbang

Senyum mengembang menilap segenap nurani

Mesin hitung berbau menyan dilemparkannya ke awang

Dimintanya malaikat menghitungkan berapa tumpuk bakal menghuni

Gudang penyimpanan ala kumpeni musti didirikan

Ini pagar kian rapuh oleh ulah angin bermata setan

Lidah berlapis emas, kedip bermuara kudapan

Ada apa di sebalik suara pemilu lalu

Anak cucu menangis tanpa jerit rintihan

Air mata sendirian menderai ingatan

Jangan lagi kaujual masa depan

Rengek jelata di persimpangan sorot mata

Suara itu tak beribu tak berhulu

Hanya meledakkan telinga tak meruntuhkan tamak-loba

Monumen mati bagi penghuni mimpi sebelum tiba pagi

Boyolali, 16 Mei 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun