Suatu malam datang cahaya bintang
Menawar sepasang kursi rotan kalimantan
membangunkan kesombongan berlabel perbaikan peradaban
Oh, sepi berdecak tak melepas genggaman, sebab ia tahu
Bangsa ini akan terkubur pelan di penggadaian
Lain waktu meja makan wali kota, gubernur, dan raja istana dipenuhi
Batu bara, emas, timah, dan segenap buah pertanian dari sisi negeri
Semua berjalan pelan menuruni perut tiap lekukan
Riuh mendehem tak menunaikan peribadatan, sebab ia tahuÂ
Masa depan bakal digantung di catatan utang Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!