Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dari Kuliah di Kelas Menjadi Gagasan dan Aksi Nyata Bersihkan Sampah Gunung

29 Januari 2024   13:03 Diperbarui: 29 Januari 2024   13:14 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keenam, pemasangan papan interpretasi.  Sebanyak enam papan interpretasi di pasang secara permanen lokasi yang strategis. Papan interpretasi tersebut bertujuan untuk memberikan informasi edukatif kepada pengunjung tentang pentingnya tidak membuang sampah sembarangan di area Gunung Sibayak, petunjuk jalur, area camping ground, dan bagian puncak gunung. Proses pemasangan dilakukan secara bersama-sama, melibatkan mahasiswa, pengelola dan dosen.

Pengangkutan sampah dari Puncak Gunung ke Pos 1 (dok pribadi, 12/23)
Pengangkutan sampah dari Puncak Gunung ke Pos 1 (dok pribadi, 12/23)

Ketujuh, pemberian tong sampah. Sebagai langkah konkret dalam mengatasi sampah yang berserakan, empat (4) tong sampah dipasang di titik-titik strategis di sekitar Gunung Sibayak. Tong sampah diharapkan dapat memudahkan pengunjung untuk membuang sampahnya, mendukung upaya menjaga kebersihan lingkungan.

Tong sampah bantuan kegiatan AKSIKU (dok pribadi, 12/23)
Tong sampah bantuan kegiatan AKSIKU (dok pribadi, 12/23)

Kegiatan AKSIKU ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pengurangan limbah domestik dari aktivitas pendakian dan wisata, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Papan interpretasi menjadi sarana edukasi yang efektif bagi pengunjung wisata petialangan ini. Sementara itu penambahan tong sampah diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang berserakan dan memudahkan pengelola kawasan mengelola sampah lebih lanjut. Partisipasi aktif masyarakat setempat memberikan sentuhan khusus pada kegiatan ini.

Papan petunjuk bagi pendaki (dok pribadi, 12/23)
Papan petunjuk bagi pendaki (dok pribadi, 12/23)

Dukungan dan kerjasama antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat merupakan modal utama untuk menjaga keberlanjutan program pelestarian lingkungan. Dari sebuah gagasan dan motivasi dalam kelas, terwujud menjadi aksi sosial lingkungan yang berdampak.

Kegiatan AKSIKU bukan hanya menjadi aksi fisik, tetapi juga menciptakan jejak edukasi dan kesadaran yang berkesinambungan. Melalui kolaborasi erat antara perguruan tinggi, media dan masyarakat, diharapkan program semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi upaya pelestarian lingkungan di berbagai daerah.

Salam lestari!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun