"Kendala dari saya pak selama kuliah berbasis daring ini pengeluaran yang lebih mahal dari sebelumnya pak dan disini telkomsel yang ada jaringannya. Itupun kuota internet cepat habis, Pak"
Demikian ungkapan salah satu mahasiswa saya yang tinggal di Pelosok Desa di Kabupaten Deli Serdang, berbatasan dengan Binjai dan Langkat. Ungkapan dia seperti mewakili banyak teman-temannya yang lain yang merasakan perjuangan berat belajar di masa pandemic corona virus disease  2019 (covid-19).
Dengan kondisi itulah saya pribadi memahami tentang perjuangan berat mahasiswa saya mengikuti proses belajar. Karenanya, saya lebih mengedapankan kerjasama dan berprasangka baik pada mereka apabila ada kendala teknis dalam pembelajaran daring, meski mungkin saja ada mahasiswa yang berkilah dan tidak jujur dalam hal ini. Masa bencana wabah covid-19 ini saya jadikan sarana lebih mengedapankan memotivasi mereka agar tetap kuat belajar selama pandemi ini sambil tetap berusaha mennyampaikan materi kuliah semaksimal mungkin.
Alhamdulillah, banyak kampus merespon kebijakan belajar dari rumah ini dengan bantuan mahasiswa untuk pembelian pulsa internet. Kampus di Medan seperti Universitas Sumatera Utara dan Universitas Negeri Medan memberikan bantuan Rp. 50.000/bulan kepada mahasiswa agar proses belajar daring berlangsung lancar.
Semoga semua bisa bersabar melalui bencana pandemic covid-19 ini. Ada banyak hikmah yang bisa kita petik dari pandemi ini. Salah satunya adalah sepenggal kisah perjuangan mahasiswa yang bertahan tetap semangat belajar meski dalam keterbatasan.
Achmad Siddik Thoha
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Sumaera Utara - Medan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H