Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perjuangan Mahasiswa Belajar di Masa Pandemi

5 Mei 2020   12:03 Diperbarui: 5 Mei 2020   12:06 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar Daring (dok. kompas.com)

Ucok (bukan nama sebenarnya), tergopoh-gopoh berlari ke suatu tempat. Nafasnya terengah-engah. Meski saya dan dia tidak berjumpa langsung, saya melihatnya dari tampilan video yang bergoyang dan tidak stabil. Hari ini Ucok dan teman-temannya harus ikut pertemuan konsultasi daring (online) dalam rangka bimbingan skripsi melalui aplikasi zoom.

"Kamu online dimana, Ucok?"

Saya cari sinyal dulu, Pak. Ini di tengah sawah Pak." Jawab Ucok dari daerah Madina (Mandailing Natal) Sumatera Utara melalui video di aplikasi Zoom.

Lain halnya Arif (bukan nama sebenarnya). Sudah 30 menit suara di aplikasi Zoom miliknya tidak juga keluar. Beberapa kali dia pindah tempat mencari sinyal. Akhirnya setelah 30 menit Arif terdengar suaranya. Arif tinggal di sebuah daerah di Riau yang katanya sinyal internet tidak stabil.

Seorang mahasiswa yang mewakili beberapa teman-temannya yang berasal dari kampung di Kabupaten Asahan Sumatera Utara mengirim pesan whatsapp ke saya.

"Pak, maaf, mohon keringanan, saat mengisi ujian tadi, listrik di kampung saya padam Pak. Sinyal hilang dan saya tidak sempat submit. Mohon saya diperkenankan mengikuti ujian lagi, Pak."  

Di kesempatan lain, saya melakukan survei sederhana kepada beberapa mahasiswa di Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara setelah mereka hampir dua bulan merasakan kuliah daring. Hasilnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Hasil survei kebutuhan mahasiswa di Fakultas Kehutanan USU, 29 April 2020 (Dok. pribadi)
Hasil survei kebutuhan mahasiswa di Fakultas Kehutanan USU, 29 April 2020 (Dok. pribadi)
Sebagian besar mahasiswa membutuhkan bantuan kuota internet untuk kelancaran studi mereka. Selain kuota, sebenarnya kestabilan listrik dan sinyal menjadi kebutuhan bagi mereka yang belajar daring. Beberapa kasus yang terjadi mahasiswa terlambat mengirimkan tugas atau jawaban ujian sesuai waktu yang ditentukan karena adanya pemadaman listrik dan sinyal yang lemah.

Bagi mahasiswa tertentu, memiliki kuota internet yang cukup untuk belajar bukan hal yang gampang. Apalagi sebelumnya mereka tidak pernah memakai uang sakunya untuk membeli pulsa internet, karena mengandalkan jaringan internet gratis di kampus atau di tempat ber-wifi gratis.

Jawaban kuota internet ini juga sekaligus bermakna mereka sangat butuh bantuan untuk bisa membeli kuota internet di tengah sulitnya ekonomi di antara keluarga mereka. Jawababn survei saya juga menguatkan bahwa ada kebutuhan lain yang sangat dibutuhkan mereka yaitu dana, bahan pangan dan pekerjaan. 

Sebagian mahasiswa selama aktif kuliah di kampus ada yang bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan studi dan kebutuhan sehari-hari. Karena kebijakan belajar dari rumah, maka mereka tidak bisa bekerja sedangkan pengeluaran jalan terus.

 "Kendala dari saya pak selama kuliah berbasis daring ini pengeluaran yang lebih mahal dari sebelumnya pak dan disini telkomsel yang ada jaringannya. Itupun kuota internet cepat habis, Pak"

Demikian ungkapan salah satu mahasiswa saya yang tinggal di Pelosok Desa di Kabupaten Deli Serdang, berbatasan dengan Binjai dan Langkat. Ungkapan dia seperti mewakili banyak teman-temannya yang lain yang merasakan perjuangan berat belajar di masa pandemic corona virus disease  2019 (covid-19).

Dengan kondisi itulah saya pribadi memahami tentang perjuangan berat mahasiswa saya mengikuti proses belajar. Karenanya, saya lebih mengedapankan kerjasama dan berprasangka baik pada mereka apabila ada kendala teknis dalam pembelajaran daring, meski mungkin saja ada mahasiswa yang berkilah dan tidak jujur dalam hal ini. Masa bencana wabah covid-19 ini saya jadikan sarana lebih mengedapankan memotivasi mereka agar tetap kuat belajar selama pandemi ini sambil tetap berusaha mennyampaikan materi kuliah semaksimal mungkin.

Alhamdulillah, banyak kampus merespon kebijakan belajar dari rumah ini dengan bantuan mahasiswa untuk pembelian pulsa internet. Kampus di Medan seperti Universitas Sumatera Utara dan Universitas Negeri Medan memberikan bantuan Rp. 50.000/bulan kepada mahasiswa agar proses belajar daring berlangsung lancar.

Semoga semua bisa bersabar melalui bencana pandemic covid-19 ini. Ada banyak hikmah yang bisa kita petik dari pandemi ini. Salah satunya adalah sepenggal kisah perjuangan mahasiswa yang bertahan tetap semangat belajar meski dalam keterbatasan.

Achmad Siddik Thoha
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Sumaera Utara - Medan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun