Masih belum lepas dalam ingatan, sebuah episiode petualangan bersama keluarga pada tahun lalu tepatnya sepanjang Bulan Juli 2017. Perjalanan bersejarah dan penuh kesan bagi kami.
Perjalanan indah kami patut dikenang semuanya, termasuk barang atau sesuatu yang membantu kami bisa melewati jalan panjang yang meski sangat melelahkan tapi membawa banyak keberkahan. Salah satu yang kami kenang adalah Tolak Angin, produk herbal cair dari Sido Muncul yang menemani sepnajang perjalanan kami.
Saat saya posting beberapa foto selama perjalanan di Facebook, teman-teman banyak kaget, kami bisa menjalani perjalanan ini dengan selamat dan lancar. Kalau dibandingkan, perjalanan kami itu sama jauhnya dengan perjalanan naik mobil dari Singapura (Woodland) ke India (New Delhi). Berapa negara yang dilewati dari Woodland ke New Delhi. Lima Negara.
Dari Singapura perjalanan ke India harus melewati Malaysia, Thailand, Myanmar, Bangladesh dan Nepal. Subhanallah. Amazing Journey. Bila ukurannya Provinsi di Indonesia, perjalanan kami melintas 10 Provinsi dari Sumatera Utara hingga Jawa Timur.
Saat hari pertama sekolah, saya sebagai Ayahnya tidak ingin melewatkan momen berharga bagi anak-anaknya. Saya ingin bertemu pengasuh pesantren untuk menitipkan langsung anak saya kepada beliau agar nantinya bisa lancar dan sukses.
Melalui perjalanan darat yang panjang ini, ternyata kami bisa bershilaturahim dengan banyak orang baik itu kerabat maupun sahabat dan handai taulan. Setiap kami istirahat di sebuah kota, biasanya kami bertemu dengan kerabat atau sahabat yang sudah membuat janji berjumpa. Kami juga bisa mengunjungi tempat-tempat wisata dan tempat bersejarah di jalur yang kami lewati.
Di Jambi kami menimmati Sungai Batanghari sambal melintasi Jembatan menuju Gentala Arsy. Di Palembang kami menikmati megahnya Jembatan Ampera dan mencicipi Pempek Palembang yang sangat lezat. DI Lampung kami naik ke daerah tertinggi Lampung menikmati gemerlap Kota Bandar Lampung di malam hari.
Saya menjaga makanan yang bisa mengganggu pencernaan dan hanya makan dan minum yang membuat badan serasa segar dan bugar. Tolak Angin adalah salah satu yang membantu saya kembali segar saat kantuk, lelah dan jenuh melanda. Rasa hangat jahenya membuat tubuh saya cesss plenggg, langsung terasa hangat saat sehingga tetap prima di perjalanan.
Saya menempuh waktu empat malam untuk perjalanan tahap pertama, Medan -- Sumedang. Saat malam tiba, saya menumpang menginap di rumah teman yang kebetulan ada di empat di ibu kota provinsi di Pulau Sumatera agar bisa beristirahat cukup. Usai istrahat cukup, saya melaju kembali membelah jalanan Lintas Timur Sumatera.
Dalam perjalanan tahap kedua, Sumedang -- Situbondo, saya tempuh dalam waktu 18 jam, tanpa menginap. Kami hanya berhenti sejenak di SPBU dan Masjid untuk tidur, shalat dan makan sampai pulas sekitar 1 -- 2 jam, lalu berangkat kembali. Tentu saja saat istirahat, Tolak Angin selalu saya konsumsi. Setidaknya tiga kali sehari selama masa mengendarai mobil, saya minum Tolak Angin agar stamina terjaga.
Lewat perjalanan 6000 km ini, kami sekeluarga bersama menikmati kebersamaan yang sangat dekat dan intens. Kami punya waktu banyak mengobrol, makan bareng dan tidur bareng bersama keluarga. Kami menikmati kebesaran Allah di Pulau Sumatera da Jawa berupa laut yang luas, pantai indah berpasir, hutan belantara, perkebunan yang menghampar, tambang minyak dan gas yang melimpah dan sungai luas membentang.
Kami juga menikmati kuliner khas daerah tempat kami berhenti untuk beristirahat. Sungguh perjalanan yang membawa banyak keberkahan. Perjalanan merawat dan memupuk cinta kami pada keluarga yang menjadi sejarah tak terlupakan.
Tolak Angin membuat perjalanan meraih cinta keluarga kami jadi nyaman, bebas masuk angin, tubuh prima dan semangat terjaga. Alhamdulillah, terima kasih tolak angin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H