Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tetap Prima Melintas 6000 Km Jalur Lintas Sumatera Jawa

5 Agustus 2018   17:27 Diperbarui: 5 Agustus 2018   17:58 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar jarak Medan ke Situbondo (2945 Km 60 jam bila pulang pergi 5990 km 120 jam) - Sumber Google Map

Masih belum lepas dalam ingatan, sebuah episiode petualangan bersama keluarga pada tahun lalu tepatnya sepanjang Bulan Juli 2017. Perjalanan bersejarah dan penuh kesan bagi kami.

Perjalanan indah kami patut dikenang semuanya, termasuk barang atau sesuatu yang membantu kami bisa melewati jalan panjang yang meski sangat melelahkan tapi membawa banyak keberkahan. Salah satu yang kami kenang adalah Tolak Angin, produk herbal cair dari Sido Muncul yang menemani sepnajang perjalanan kami.

Gambar jarak Singapura ke India (5867 Km 95 jam masih kalah jauh dengan Medan-Situbondo pp)
Gambar jarak Singapura ke India (5867 Km 95 jam masih kalah jauh dengan Medan-Situbondo pp)
Ini pertama kali kami mengadakan perjalanan darat dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. Kami mengadakan perjalanan dari Medan (Sumatera Utara) ke Situbondo (Jawa Timur) pulang pergi dengan mengendarai mobil yang disopiri saya sendiri. Total perjalanan kami bila ditotal hampir mencapai 6000 km pulang-pergi.

Saat saya posting beberapa foto selama perjalanan di Facebook, teman-teman banyak kaget, kami bisa menjalani perjalanan ini dengan selamat dan lancar. Kalau dibandingkan, perjalanan kami itu sama jauhnya dengan perjalanan naik mobil dari Singapura (Woodland) ke India (New Delhi). Berapa negara yang dilewati dari Woodland ke New Delhi. Lima Negara.

Dari Singapura perjalanan ke India harus melewati Malaysia, Thailand, Myanmar, Bangladesh dan Nepal. Subhanallah. Amazing Journey. Bila ukurannya Provinsi di Indonesia, perjalanan kami melintas 10 Provinsi dari Sumatera Utara hingga Jawa Timur.

Suasana saat kita masih sedang perjalanan dari Medan ke Sumedang (dok pribadi, Juli 2017)
Suasana saat kita masih sedang perjalanan dari Medan ke Sumedang (dok pribadi, Juli 2017)
Perjalanan panjang ini bermula kami mengalami kesulitan pulang mudik karena tiket pesawat mahal dan kebutuhan anak untuk didampingi pada hari pertama sekolahnya. Kami ingin sekali mudik tapi apa daya, ada kebutuhan sekolah anak-anak yang juga mendesak. Dua anak saya masuk pesantren di daerah Jawa Barat. Anak yang pertama baru masuk tingkat SMA sedangkan anak kedua tingkat SMP.

Saat hari pertama sekolah, saya sebagai Ayahnya tidak ingin melewatkan momen berharga bagi anak-anaknya. Saya ingin bertemu pengasuh pesantren untuk menitipkan langsung anak saya kepada beliau agar nantinya bisa lancar dan sukses.

Melalui perjalanan darat yang panjang ini, ternyata kami bisa bershilaturahim dengan banyak orang baik itu kerabat maupun sahabat dan handai taulan. Setiap kami istirahat di sebuah kota, biasanya kami bertemu dengan kerabat atau sahabat yang sudah membuat janji berjumpa. Kami juga bisa mengunjungi tempat-tempat wisata dan tempat bersejarah di jalur yang kami lewati.

Di Jambi kami menimmati Sungai Batanghari sambal melintasi Jembatan menuju Gentala Arsy. Di Palembang kami menikmati megahnya Jembatan Ampera dan mencicipi Pempek Palembang yang sangat lezat. DI Lampung kami naik ke daerah tertinggi Lampung menikmati gemerlap Kota Bandar Lampung di malam hari.

Mengunjungi Jembatan Gentala Arsy di Kota Jambi (dok. pribadi, 8 Juli 2017)
Mengunjungi Jembatan Gentala Arsy di Kota Jambi (dok. pribadi, 8 Juli 2017)
Saya sangat berterima kasih kepada Istri dan anak-anak karena menyetujui rencana perjalanan super panjang yang bukan tanpa risiko ini. Bahkan teman saya ada yang bilang ini perjalanan nekad, karena melintasi perjalanan panjang, banyak tempat dan tanpa sopir cadangan. Alhamdulillah semua ini terjadi karena izin Allah semata, perencanaan matang dan perlengkapan yang sesuai selama perjalanan.

Melintasi Jembatan Ampera Palembang (dok. pribadi 8 Juli 2017)
Melintasi Jembatan Ampera Palembang (dok. pribadi 8 Juli 2017)
Dalam perjalanan, kami tak lepas berdoa agar memberikan perlindungan, pertolongan dan kekuatan pada kita sehingga setiap tempat bisa kita lewati dengan lancar,aman dan selamat. Hal Selain itu saya menjaga stamina dengan membawa Tolak Angin untuk menghindari masuk angina dan badan senantiasa hangat dan segar. Tolak angina bukan sekedar mencegah saya masuk dan keluarga masuk angina dan mabuk perjalanan, tapi juga menjaga kondisi badat fit, pikiran tetap konsentrasi dan semangat tetap terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun