Sosialisasi pada masyarakat tentang bahaya memaku pohon dan ajakan tidak memaku pohon.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara membagi brosur tentang bahaya memaku pohon bagi pohon dan pengguna jalan yang melintas di jalur hijau. Disamping itu, tim pelaksana juga membentangkan spanduk kampanye di pinggir jalur hijau serta berorasi untuk menarik perhatian pengguna jalan agar masyarakat bersama-sama ikut menjaga pepohonan dan merawat kelestarian pohon. Aksi kampanye di jalur hijau oleh tim pelaksana disajikan pada gambar di bawah ini.
Dari hasil identifikasi pohon-pohon yang mengalami gangguan dan benda yang ada di dalamnya, tim kemudian melakukan aksi pembersihan pohon dari benda-benda tersebut. Alat peraga kampanye dan dagang, paku-paku, tambang dan tali plastik serta kawan diambil dari batang dan cabang pohon sehingga pohon bersih dari benda yang mengganggu. Tim menumpulkan semua benda pengganggu untuk diketahui jumlah rata-rata benda yang menggangu pohon setelah dibebaskan dari pohon. Aksi Pembebasan pohon dari benda yang mengganggu oleh tim pengabdian pada masyarakat ditampilkan pada Gambar 5. Adapun benda-benda asing (pengganggu) yang berhasil dikeluarkan atau dibebaskan dari pohon dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Pada gambar di bawah ini juga dapat dilihat banyaknya tambang plastik dan tali plastik yang melilit pohon hingga masuk ke dalam kulit batang. Pada saat pelepasan tali-tali tersebut batang terganggu pertumbuhannya karena adanya tekanan dari benda yang melilit bahkan hampir menutup sebagian besar cabang pohon . Pohon yang mengalami pelilitan tali yang sangat masif umumnya berada di lokasi strategi seperti dekat pintu masuk Kampus USU, lampu merah, dan di persimpangan jalan.
Semoga kegiatan ini bisa memberi harapan bahwa pohon-pohon di perkotaan sebagai penyangga lingkungan kota mendapat perhatian dan perawatan lebih baik dari berbagai pihak di Kota Medan.
Salam lestari!
Achmad Siddik Thoha
Staf Pengajar Fakultas Kehutanan USU
0812-8530-7940
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H