[caption caption="Bu Kikie membantu warga memasak sayur di Dapur Umum Posko Relindo Jabar Kelurahan Andir (dok. Relindo Jabar 20/3/2016)"][/caption]Banjir Bandung mulaui surut. Warga mulai bisa membersihkan lumpur yang menutup jalanan, saluran air dan rumah mereka. Aktivitas mulai kembali normal. Tapi di beberapa tempat, misalnya di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, genangan banjir masih ditemukan.
Di akhir pekan ini, aktivitas warga di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung sebagian besar adalah kerja bakti membersihkan sampah dan lumpur di pemukiman mereka. Bapak-bapak membersihkan rumah, jalan, selokan dan halaman rumah mereka. Sedangkan kaum wanitanya menyiapkan konsumnsi bagi yang bekerja bakti.
Alhamdulillah, saya dan teman-teman dari Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan Provinsi Jawa Barat (Relindo Jabar) memiliki kesempatan untuk membantu warga saat banjir mulai surut. Kami membuat Posko Peduli Bencana yang fokus pada penyaluran makanan dan pakaian layak pakai. Di Posko, kami membuat dapur umum yang didukung penuh oleh warga khususnya di RW01 Kelurahan Andir.
[caption caption="Relawan Dapur Umum di Posko Relindo Jabar di Kelurahan Andir Kec. Baleendah Kab. Bandung (dok. pribadi 20/3/2016)"]
Dapur umum Relindo Jabar yang terletak di TPA Nashrullah di samping Masjid Nasrullah ini dipenuhi oleh banyak kaum perempuan yang membantu menyiapkan makanan buat warga yang tinggal di pemukiman yang masih tergenang air dan untuk warga yang melakukan kerja bakti. Posko ini sudah bekerja sejak Sabtu pagi (19/3/2016) hingga sore ini (20/3/2016).
“Ayo bangun, kita belanja.”
Suara Bu Kikie, ketua Tim Memasak Posko Relindo Jabar membangunkan relawan lain yang sudah tertidur lelap. Saya sempat bangun dan melihat jam di HP. Masih jam 02.00 (20/3/2016). Saya mendengar beberapa relawan bangun. Setelah itu saya terlelap lagi dan tidak tahu apa yang terjadi berikutnya.
Menjelang subuh, Bu Kikie dan relawan lainnya yang tadi berbelanja sudah pulang dari belanja di Pasar Rancamanyar Baleendah. Beberapa karung berisi beras dan sayur turun dari mobil dan diletakkan di dapur. Asep Setiawan yang ikut belanja bersama Bu Kikie bolak-balik menurunkan bahan makanan yang siap dimasak di dapur umum Posko Relindo Jabar.
[caption caption="Bu Kikie ikut membagi makanan kepada warga Kelurahan Andir yang rumahnya masih tergenang banjir (Dok Relindo Jabar 20/3/2016)"]
Bu Nur dan Teh Nurul adalah dua di antara banyak warga khususnya di RW01 yang menjadi relawan yang punya dedikasi tinggi menjalankan tugas membantu kegiatan kemanusiaan ini. Ada juga mahasiswa Universitas Padjajaran yang ikut bergabung di dapur umum menyiapkan 300 bungkus nasi yang akan disebar di beberapa titik di Kelurahan Andir.
Satu hal yang berkesan adalah kiprah dua perempuan, satu seorang ibu bernama Bu Kikie dan Fauziyah seorang anak usia 9 tahun. Bu Kikie adalah ibu dari Fauziyah. Ibu dan anak ini sangat kompak bekerja di dapur umum malam, pagi dan siang.
“Enak gak ikutan jadi relawan?”
“Hmmm…”
“Mana enak, di rumah atau di sini jadi relawan, bantu-bantu korban banjir?”
“Enak di sini.”
“Sudah berapa kali ikut Bunda ke tempat Banjir?”
“Dua kali.”
“Kalau sudah besar, mau jadi relawan seperti Bunda?”
“Ya lah, kan sekarang sudah relawan cilik. Kalau sudah besar jadi relawan seperti Bunda”
[caption caption="Fauziyah, relawan cilik yang ikut berkiprah di Dapur Umum (dok. pribadi 20/3/2016)"]
Bu Nur adalah relawan lain yang berasal dari warga lokal Kelurahan Andir. Beliau bertugas mengatur arus bahan pangan dan tukang masak yang bekerja di dapur umum. Bu Nur bahkan sambal membawa anaknya yang masih balita memotong sayur dan membungkus nasi.
Bu Kikie, Fauziyah dan Bu Nur adalah sosok-sosok inspiratif yang muncul saat warga mulai berbenah karena banjir mulai surut. Warga Baleendah menyambut dengan sangat antusias dan gembira kehadiran relawan yang membantu mereka membereskan masalah saat dan pasca banjir.
Sampai saat ini, beberapa tempat di Baleendah masih digenangi air. Banyak sumur warga tercemar air banjir sehingga belum bisa dipakai untuk kebutuhan air minum dan memasak. Air sumur baru bisa digunakan kembali dua bulan pasca banjir surut untuk kebutuhan memasak dan minum. Kebutuhan air minum yang sehat sampai saat ini masih sulit dipenuhi warga Kelurahan Andir.
Mari bantu warga yang sedang bangkit semangatnya menatap harapan baru melupakan sejenak bayang-bayang banjir besar dan kerugiannya.
Salam kemanusiaan!
Achmad Siddik Thoha
Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan Kota Bogor
Baca tulisan terkait Kisah Banjir Bandung di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H