Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Para Pengais Rezeki di Waktu Sahur

27 Juni 2015   13:18 Diperbarui: 27 Juni 2015   13:18 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Pak Sudah Sahur?”

“Belum, Pak.”

“Ini Pak, dari Relawan Indonesia, ada makan sahur buat Bapak.”

“Alhamdulillah. Terima kasih”

Demikian dialog singkat kami dengan beberapa pemulung yang kami datangi untuk dibagikan makanan sahur. Wajah mereka cerah. Mereka sangat bersemangat mengais sampah yang masih bisa mereka ambil. Gerakan mereka cepat penuh semangat. Mereka seolah mengejar waktu agar sampah-sampah ini tidak diambil pihak lain.

02.55.

Saya menghentikan motor saya tepat di Balai Kota. Sungguh pilu hati saya melihat dua orang pemulung tertidur tanpa alas tidur dan selimut di samping gerobak yang diparkir tepat di depan Kantor Balai Kota Bogor. Saya minta Tyo untuk menaruh saja makanannya di samping mereka tanpa membangunkan. Kasihan kalau harus mengganggu tidur mereka.

Saya menghentikan kembali motor saya tepat di depan Bank BNI Jalan Juanda. Disana ada seorang pemulung dengan meringkuk dipinggir jalan sementara di sampingnya tergeletak karung besar. Saya meminta Tyo memberikan nasi box pada mereka.

“Terima kasih ya Pak.”

Saya kaget dengan melihat kantong plastik besar yanga da disamping Bapak Pemulung yang diketahui bernama Adi berumur 36 tahun, itu bergerak-gerak. Di balik Kantong plastik besar ternyata berisi seseorang yang sedang tidur, dimana menjadikan kantong plastik sebagai selimut.

“Dia lagi sakit Pak.” Kata Pak Adi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun