Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Liputan Get Urbanized VI: Barang Bekas Bisa Sangat Berharga di Kutakatik

25 September 2012   03:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:46 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Oooh…” sergah saya.

[caption id="attachment_207777" align="aligncenter" width="336" caption="Selina Limman memberi penjelasan singkat tentang acara Get Urbanized"]

13485432452015349384
13485432452015349384
[/caption]

Mbak Selina menjelaskan lebih lanjut tentang misi Urbanesia.com yang ingin membantu warga Jakarta dan sekitarnya mencari lokasi bisnis lokal. Di Urbenesia juga tersedia ruang bagi bisnis lokal untuk mempromosikan bisnisnya di situs yang bekerja sama dengan Kompas Cyber Media ini (KCM).

Sambutan berikutnya beralih pada pengelola Kutakatik Art & Craft Class yaitu Mbak Raya. Mbak Raya dengan latar belakang seni, bersama saudaranya Mbak Kyra, senang mengoleksi barang-barang yang lucu dan unik dari bungkus makanan, tempat minuman dan barang bekas lain. Akhirnya mereka kemudian memiliki ide untuk mengolah baran-barang bekas yang bisa diaplikasikan menjadi sebuah keterampilan untuk anak-anak.

[caption id="attachment_207778" align="aligncenter" width="448" caption="Mbak Raya, memperkenalkan usahanya, Kutakatik Art & Craft Class"]

13485433271534843109
13485433271534843109
[/caption]

“Tidak semua mainan itu harus baru. Mainan atau barang yang bernilai bisa dibuat dari barang-barang yang tadinya tidak terpakai. Ini juga bisa menjadi sebuah aktifitas pilihan bagi anak-anak sehingga tidak selalu anak-anak itu menonton. Dengan barang bekas, mereka bisa berimajinasi sebebas mungkin. “

Demikian yang saya tangkap dari perkenalan Mbak Raya dengan usaha kelas seni dan kerajinan barang bekas ini.

Akhirnya waktu bercengkrama dengan barang bekas dimulai. Semua peserta termasuk anak-anak mulai sibuk dengan barang-barang bekas. Empat anak saya dan satu anak dari kompasianer lain (Pak Deni)juga sudah blepotan dengan lem. Sementara para Kompasianer yang mayoritas perempuan sudah asyik mengutak-atik barang-barang bekas untuk dijadikan karya seni. Mbak Selina, Mbak Raya, Mbak Kyra pun ikut asyik membantu kami menyiapkan kebutuhan kami serta mendampingi anak-anak berkreasi. Mbak Selina tampak asyik mengamati anak-anak berkreasi sementara Mbak Raya membantu anak-anak menyelesaikan kreasinya.

[caption id="attachment_207788" align="aligncenter" width="448" caption="Mbak Raya antusias membimbing anak-anal"]

13485443291959928230
13485443291959928230
[/caption] [caption id="attachment_207789" align="aligncenter" width="336" caption="Mbak Selina memasangkan "]
13485443832003812763
13485443832003812763
[/caption]

Mbak Lia (Ratu Amelia) dan Mbak Nisa (Admin Kompasiana) ngapain? Mereka juga sibuk kok. Sibuk jeprat-jepret sana sini.

[caption id="attachment_207790" align="aligncenter" width="448" caption="Kompasianer sibuk dengan kreasi barang bekasnya"]

13485444752099461716
13485444752099461716
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun