Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Mursi, Presiden Baru Mesir

30 Juni 2012   09:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:24 2447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Istri Mursi tidak mau disebut Ibu Negara tapi cukup 'Pelayan Rakyat'

Kompas.com memberitakan bahwa Media-media Mesir melaporkan, Naglaa Ali Mahmoud lebih memilih tidak tinggal di Istana Presiden. Dia juga tidak ingin disebut ibu negara. (Baca kompas.com : “Nyonya Mursi Pilih Disebut Pelayan Rakyat”)

"Saya hanya ingin disebut sebagai istri presiden," katanya kepada Associated Press. "Siapa yang bilang istri presiden harus disebut ibu negara?" ucapnya.

Naglaa sesungguhnya hanya ingin dipanggil "Ummi Ahmed", atau Ibu Ahmed, putra sulungnya. Kalaupun gelar menjadi keharusan, katanya, dia tidak tidak berkeberatan dipanggil "pelayan rakyat".

Wah…luar biasa ya. Di kita bagaimana, ya?

Mursi dan keluarganya mengajarkan bagaimana seharusnya seorang pemimpin bersikap. Ia tidak ingin menempatkan dirinya sebagai penguasa. Ia memulih disebut sebagai pelayan. Ia menempatkan toleransi di atas segala-galanya. Ia ingin mengubur dalam-dalam perbedaan. Sikapdan prinsip itulah yang semestinya menjadi pondasi para pemimpin negeri ini. Namun, fakta yang ada malah sebaliknya. Bukannya menjadi pelayan, mereka malah meminta dilayani.

Selamat kepada Muhammad Mursi. Semoga teladan Anda yang baru menjalani hitungan hari sebagai presiden bisa dipegang dengan konsisten dan menginspirasi banyak manusia khususnya para pemimpin.

Salam damai dan bersatu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun