Suasana bersepeda yang kental saya temukan dengan mudah di Jalanan Kapuas yang terlihat sangat bersih. Sekolah penuh dengan sepeda yang diparkir. Pasar juga banyak menyediakan tempat parkir sepeda. Tak ketinggalan juga para pekerja yang berangkat ke tempat kerjanya memakai sepeda. Sehat dan ikut membantu menjaga kualitas udara Kota yang dipimpin oleh M. Mawardi ini.
[caption id="attachment_190207" align="aligncenter" width="448" caption="Suasana bersepeda warga Kuala Kapuas dan tempat parkir yang memadai (dok. pribadi Juni 2012)"]
Di Kota Kapuas banyak juga ditemukan Taman Kota tempat warga bersantai menikmati ruang public yang nyaman. Di dekat stadion, terdapat taman kota yang sejuk karena banyak pohon sengon menaungi para pengunjung.
[caption id="attachment_190208" align="aligncenter" width="448" caption="Taman kota yang asri di pelabuhan KP3 (dok. pribadi April 2012)"]
Selesai mengabadikan beberapa obyek menarik di Kota Kapuas, saya memutuskan untuk mengisi perut yang sudah keroncongan. Lontong sayur ala Kapuas menjadi menu pagi ini. Dua buah Lontong berbentuk segitiga sama kaki bercampur kuah santan dan rending ayam saya santap dengan lahap.
Usai sarapan, rasanya kurang lengkap bila tidak membawa oleh-oleh buat teman di kantor Manggala Agni Kapuas. Saya kemudian menuju tempat menjual jajanan warga Kapuas di Jalan Barito. Beraneka ragam gorengan yang masih hangat tersedia disana.
“Malu, Pak.”
Mendadak Ibu penjual gorengan lari masuk ke dalam rumahnya. Dia malu difoto dirinya.
“Kenapa lari, Bu? Saya Cuma mau ambil foto buat kenang-kenangan.
“Iya, Pak, malu karena sedikit orang,” jawab Ibu dengan logat Banjar yang kental.
Akhirnya saya membawa sepuluh buah gorengan untuk teman mengetik dan berbagi dengan teman.