Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berhenti Sebentar, Mama!

7 Februari 2012   23:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:56 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13286578981611765407

Pria itu mendapat pelajaran berharga dari ibu dan putrinya tadi. Ia sudah bekerja sangat keras sepanjang tahun tanpa cuti. Ia tak merasakan kehangatan dalam keluarganya. Hampir-hampir tak ada kata ”Sebentar” dalam hidupnya. Dia kini bertekad untuk tak melewatkan setiap pelangi yang terlukis di langit, menikmati keindahan bunga Iris di taman dan semua karunia yang diberikan-Nya.

Terkadang kita bergerak demikian cepat dalam menggapai cita-citah kita. Sayangnya, gerakan cepat itu hanya dilakukan oleh tubuh kita, tidak bersama iwa kita. Kita meninggalkan tubuh kita melesat mendahului jiwa kita. Akhirnya tubuh ini berjalan tanpa jiwa. Tubuh yang kehilangan jiwa tidak mampu menangkap keindahan karunia-Nya, tidak peka dengan nikmat yang ada di depan matanya dan sulit menangkap isyarat kebaikan dari alam sekitarnya.

Tidak perlu merasa bersalah untuk berhenti sejenak dan berpikir. Waktu yang rileks dan tenang akan berguna untuk melihat segala sesuatu menjadi lebih proporsional. Jangan tinggalkan jiwa kita, jangan matikan rasa kita dan berbagilah pelangi untuk orang-orang yang kita cintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun