Di alam penyaksian, di sebuah padang luas tak berujung yang kelabu para arwah ditanya oleh mahluk bergamis putih polos perihal perbuatan mereka didunia.
“Apakah dikehidupan kalian selama didunia telah berbuat sesuai dengan kehendak yang diajarkan Maha Kuasa” berkata mahluk bergamis putih polos pada arwah-arwah yang tengah berkumpul dipadang luas menuggu hisab dari tuhan.
“Telah kulakukan segala perintah Maha Kuasa selama hidupku didunia sesuai dengan jiwa botani yang diberikan maha kuasa padaku” arwah hijau menjawab.
“Kehidupan dunia ku telah kujalankan sebaik mungkin sesuai dengan kehendak jiwa hewaniku” jawab arwah biru.
“Sewaktu di dunia apakan wujud yang diberikan tuhan pada kalian” bertanya Malaikat.
Sambil mengangkat muka arwah biru menjawab” aku adalah seekor cacing yang bertugas mengurai daun busuk yang jatuh juga menjaga lahan gambut pulau Sumatera”
“Dan engkau arwah hijau”
“Aku adalah pohon Palem yang bertugas menyimpan air melalui akar dan menjaga lahan gambut sumatera agar tetap bertahan dengan daun-daun yang aku gugurkan”
Tiba-tiba arwah hitam dan merah muncul.
“Kalian siapa” tanya Mahluk bergamis putih polos.
“Aku adalah arwah asap dari segala api dan aku dipanggil Maha Kuasa untuk mempertanggung jawabkan nasib hutan gambut pulau Sumatera beserta dampak yang aku akibatkan pada mahluk disekitarnya”