Mohon tunggu...
Achmad Saefudin
Achmad Saefudin Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri" (QS. Al-Isra:7)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Anak

3 Januari 2018   06:13 Diperbarui: 3 Januari 2018   08:28 2503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin cukup beralasan jika kecemasan, kekhawatiran dan harapan orang tua menyatu ketika anak-anak mereka lulus SMA sangat menentukan arah hidup anak di masa yang akan datang. Karena usia remaja merupakan usia penemuan jatidiri yang juga sangat menentukan dalam pemilihan karier nantinya. Apalagi era globaalisasi seperti sekarang ini, persaingan hidup semakin ketat. Menurut Alfin toffler dalam era globalisasi kondisi dunia ibarat sebuah "desa kecil". Artinya bahwa apa yang terjadi di suatu negara akan secara cepat diketahui oleh masyarakat di negara yang berbeda. Jika kita mengambil scoop yang lebih kecil, misalnya indonesia, maka apa yang terjadi di suatu daerah akan bisa diketahui oleh masyarakat di daerah-daerah lainya. Inilah suatu masa yang disebut dengan era informasi. Lalu apa konsekuensi terhadap kita dengan kondisi seperti ini?

1. Persaingan dalam berbagai hal termasuk pekerjaan akan semakin kuat.

2. Dominasi " luar" akan sangat mudah mempengaruhi kondisi kita.

3. Tuntutan peningkatan kualitas pengetahuan dan ketrampilan.

Untuk itu, peran orang tua (rumah tangga) sangat penting dalam karier anak menuju cita-cita yang diharapkan bersama. Peran penting rumah tangga tersebut antara lain :

1. Rumah tangga sebagai support system yang pertama dan utama dalam menentukan paradigma sukses setiap anak. 

Sukses yang dimaksud tidak hanya sukses secara akademis, akan tetapi anak juga harus sukses secara spiritual, emosional, sosial dan jasmani. Sebagai penopang pertama dan utama keluarga memegang peran penting dalam menentukan arah sukses dan karier anak di masa yang akan datang. Sukses pendidikan itu sendiri antara lain : bertaqwa, berkepribadian matang, berilmu mutakhir dan berprestasi, mempunyai rasa kebangsaan, dan berwawasan global. 

2. Rumah tangga sebagai sarana pengembangan minat dan bakat anak.

Rumah tangga yang menunjang karier anak adalah rumah tangga yang didalamnya terjadi sinergi antara potensi, keinginan dan harapan anak dan orang tua.

Perjalanan dan karier pendidikan anak seperti apapun toh kembalinya ke rumah tangga juga. Inilah yang harus kita fahami, sehinga perkembangan minat dan bakat  anak tidak secara serta merta diserahkan sepenuhnya kepada sekolah, sehingga keluarga seolah-olah lepas tanggung jawab terhadap karier anaknya.

Apa saja yang yang harus dimiliki orang tua dalam membimbing karier anak dimasa yang akan datang. Orang tua yang bijak dalam membimbing karier anak adalah orang tua yang memiliki :

1. Pengembangan tentang potensi anak.

Sesuai dengan kapasitas orang tua, maka seyogyanya memahami potensi apa yang ada pada anaknya. Dengan demikian ketika anaknya tidak cakap dalam pelajaran seksata, ia tidak akan memaksakan kehendaknya masuk jurusan IPA baik di SMA atau perguruan tinggi, akan tetapi dengan bijak menghantarkan apa yang sebenarnya potensi yang ada pada anak tersebut.

2. Ketrampilan kerjasama dengan sekolah.

Pemahaman bahwa semua tanggung jawab pendidikan dan moral anak adalah sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, merupakan pemahaman yang harus diubah. Karena dengan pemahaman tersebut orang tua akan lepas tanggung jawab terhadap pendidikan anaknya. Justru ketrampilan yang harus ada pada orang tua adalah ketrampilan untuk bekerja sama dengan sekolah dalam mentukan karier anak sesuai dengan yang di cita-citakan.

3. Pengetahuan mengenai perguruan tinggi yang sesuai dengan minat dan bakat anak. Pengetahuan orang tua mengenai perguruan tinggi yang sesuai dengan minat dan bakat akan sangat membantu dalam menjembatani antara keinginan orang tua dan anak dalam menentukan perguruan tinggi atau karier yang akan ditekuni anaknya.

4. Ranah profesi yang ada di dunia kerja.

Pekerjaan atau karier yang kelak akan dijalani harus dipikirkan dengan serius dengan pertimbangan-pertimbangan. Khusus (bakat, keinginan, dll) tanpa melupakan peluang karier apa yang paling tepat dan banyak dibutuhkan dalam informasi ini, karena bukanlah hoki atau kebetulan belaka, tapi benar-benar merupakan pilihan hidup yang harus dipertimbangkan dengan serius.

5. Pola asuh yang menunjang sangat menunjang dalam pengembangan karier dan pendidikan anak adalah pola asuh yang demokratis, disiplin, cinta kasih sayang dan berpegang teguh pada agama yang kuat.

6. Bentuk komunikasi yang digunakan.

Tipologi komunikasi orang tua yang harus dilakukan adalah tipologi komunikasi gabungan antara tipe, idea, tipe people, tipe tindakan dan tipe proses.

7. Kepribadian orang tua yang sesuai dalam membentuk jati diri anak.

Tidak ada dual standar (standar ganda) kepribadian dalam rumah tangga, anak tidak boleh begini sedangkan orang tua boleh, anak harus begini, orang tua boleh begitu.

8. Mengingatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Iman dan Taqwa merupakan kata kunci disamping peningkatan kemampuan lainya. 

Dua hal ini akan memberikan dasar pijakan bagi setiap manusia. Dengan iman dan taqwa kita akan dapat menghadapi setiap situasi dan kemungkinan dengan emosi yang stabil. Dengan iman dan taqwa pula kita dapat terus survive di era informasi ini dengan hasil yang maksimal dan tidak mudah terbawa arus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun