Mohon tunggu...
Achmad Ridwan Sholeh
Achmad Ridwan Sholeh Mohon Tunggu... Akuntan - Pegawai

Ayah dari Achmad Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pulau Madura, 11 Tahun Suramadu Pasca Dibangun

7 April 2020   08:39 Diperbarui: 7 April 2020   09:02 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan yang kurang tepat menurut saya, bukannya aparatur keamanan negara baik TNI dan Polri siaga 24 jam menjamin keamanan. Alasan banyaknya preman menjadikan Investor enggan berinvestasi. Apa bedanya dengan Jakarta?, bahkan Jakarta itu sarang penyamun negeri ini, preman kelas teri sampai paus ada disana. 

Ada yang bilang Madura itu konservatif, tentu ini tidak salah tapi dalam segi apa?. Bukannya kepatuhan masyarakat terhadap pemimpin ulamanya menjadikan mudah bagi para investor. Masyarakat Madura pun saat ini sudah banyak yang mengenyam pendidikan tinggi dan wawasan terbuka. 

Madura tak lebih dengan kearifan lokal yang perlu pendekatan persuasif dari pemerintah. Bukannya Presiden Jokowi sudah menerapkan "kerja, kerja, kerja...". Malah jajaran dibawahnya "fee, fee, fee proyek".

Saking kesalnya akan nihilnya pembangunan Madura, Presiden Jokowi hingga menetapkan tarif tol Jembatan Suramadu menjadi nol rupiah alias gratis. Ini berlaku pada kendaraan apapun mulai dari sepeda motor hingga truk tronton.

Salah satu yang menyebabkan Madura tak berkembang adalah ego sektoral. Baik di jajaran pemerintah daerah dan pemerintah provinsi masih tarik ulur. Entah apa yang mendasari para pemimpin-pemimpin ini hingga 11 tahun Madura tanpa perkembangan yang berarti. 

Wacana-wacana pembangunan hanyalah ilusi penyedap telinga. Mulai dari pelabuhan peti kemas, terminal peti kemas, kawasan pergudangan, pabrik-pabrik, perkantoran di daerah Suramadu tak ada satupun wacana yang terealisasi. 

Tentu masyarakat awam semacam kita selalu su'udzon. "Paling-paling gak jauh dari urusan itu", ucap seorang mahasiswa yang sering demo di kantor pemerintah sambil menyilangkan jempol dan telunjuknya. Sarangheyoo. 

Di lain pihak masih banyak masyarakat Madura yang optimis pada pembangunan Pulau Madura. Sejak penetapan gratisnya tol jembatan Suramadu, warga di Pulau Garam merasa yakin Pulau Madura bisa menghapus diri dari julukan daerah tertinggal.

Diharapkan setelah ini para investor tertarik membangun pabrik-pabriknya, mengingat transportasi barang yang sudah semakin murah. Hal ini juga perlunya sambutan hangat dari pemerintah lokal dan masyarakat Madura sendiri dalam bersikap profesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun