Mohon tunggu...
Achmad Ridwan Sholeh
Achmad Ridwan Sholeh Mohon Tunggu... Akuntan - Pegawai

Ayah dari Achmad Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pulau Madura, 11 Tahun Suramadu Pasca Dibangun

7 April 2020   08:39 Diperbarui: 7 April 2020   09:02 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dihubungkan dengan jembatan Suramadu (singkatan Surabaya madura) Pak Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden di tahun 2009 perkembangan Pulau Madura sangat stagnan. Ya, tidak terjadi perkembangan apa-apa dari segi pembangunan maupun ekonomi. 

Satu-satunya yang meningkat dari adanya jembatan Suramadu adalah budaya anak mudanya. Anak mudanya tambah Haluu menurut saya. Kebiasan-kebiasaan daerah mulai terkikis sejak meningkatnya asimilasi budaya. 

Banyak anak muda yang enggan melestarikan budaya daerah. Tentu menurut mereka hal-hal tersebut kuno dan ketinggalan jaman. Bahkan dalam bahasa tata krama kebanyakan dari mereka hanya menggunakan bahasa Madura kasar yang tak pantas diucapkan kepada yang lebih tua.

Dari segi ekonomi Pulau Madura sangat tertinggal di Provinsi Jawa Timur. Bila dilihat secara geografis Madura, tak ubahnya Kota Gresik dan Sidoarjo yang berbatasan langsung dengan Surabaya. Kedua kota, baik Gresik dan Sidoarjo berkembang sangat pesat mengikuti Surabaya, Madura?

Ya Pulau Madura dengan 4 kabupatennya tertinggal jauh dari Gresik dan Sidoarjo. Bahkan dari segi Ekonomi, pulau Madura masih temasuk dari pulau tertinggal. Kenapa saya bisa bilang demikian? Karena di LPDP (beasiswa kementerian keuangan) ada nama Madura untuk beasiswa daerah tertinggal.

Melihat pulau Madura sebagai daerah tertinggal dalam list LPDP, sebagai orang Madura saya miris. Bagaimana bisa pulau Madura tidak ikut makmur seperti Surabaya padahal sudah ada jembatan Suramadu?. Bukannya arus ekonomi lebih lancar, arus barang sudah tidak melalui laut.

Berbanding terbalik sejak jembatan Suramadu berdiri, perekonomian masyarakat sekitar Pelabuhan mati total. Semua pedagang bergeser ke area jembatan Suramadu. Ketatnya persaingan diantara pedagang kecil dan sedikitnya orang yang membeli membuat omzet mereka berkurang.

Seharusnya gedung-gedung pencakar langit itu sudah banyak di pulau Madura mengingat Suramadu sudah lebih dari 10 tahun. Tapi nyatanya tidak ada apa-apa di seberang jembatan Suramadu wilayah Madura. Hanya hamparan sawah dan warung-warung gedek ilegal bertaburan.

Jika investor mencari tanah kosong dengan harga murah dekat kota Surabaya, Pulau Maduralah jawabannya. Pabrik bisa dibangun disana berhektar-hektar dan harga yang jauh sangat murah daripada Kota lain di sekitar Surabaya. 

Tenaga kerja murah, distribusi bahan baku lancar, pelabuhan besar se-Indonesia tersedia, tetapi kenapa susah sekali pemerintah membangun pulau ini?. Apa memang benar pulau Madura di anak tirikan oleh Provinsi Jawa Timur?. 

Tentu ini akan disanggah keras dengan jajaran Pemprov dengan alasan yang menyakitkan telinga bila mendengarnya. Konon menurut beberapa calon investor bahwa Pulau Madura, baik pemerintahnya maupun lingkungannya tidak mampu memberikan stabilitas keamanan bagi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun