Mohon tunggu...
Achmad Ridwan Sholeh
Achmad Ridwan Sholeh Mohon Tunggu... Akuntan - Pegawai

Ayah dari Achmad Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Istriku, Pegawai Bank yang Melamar CPNS

29 Maret 2020   14:31 Diperbarui: 29 Maret 2020   14:43 4609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.kompas.com

Alasan lain yang mengurungkan saya menyuruhnya berhenti tentu adalah ekonomi keluarga. Untuk kebutuhan primer mungkin cukup, tapi bukannya mau kufur nikmat, tapi tidak ada yang tahu pasti kapan saya berhenti bekerja. 

Melihat janda-janda yang ditinggal mati suaminya tanpa memiliki pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Mereka memulai dari nol segalanya, bagaimana nasib anak saya. Tentu hal seperti ini adalah ranah Tuhan, tapi apa salahnya berjaga-jaga

Mendaftar CPNS Kembali

Sejak merencanakan program anak kedua istri saya seakan bosan menjadi pegawai bank dengan jam kerja seperti itu. Dia berencana untuk mengikuti tes CPNS kembali, kali ini dengan alasan yang berbeda. 

Kali ini alasannya ingin lebih banyak dengan keluarga. Bukan perihal jabatan, gaji  dan sebagainya yang dimiliki oleh seorang PNS seperti kata mertua.

Harus saya akui PNS itu lebih "fleksibel" baik dari segi waktu dan pekerjaan. Dan sekarang dia tidak mengambil tes di luar kota, tetapi di kota domisili kami saat ini.

Saya sangat mendukung, terlebih mertua yang masih tersisa asa untuk anak-anaknya menjadi PNS seperti dirinya. Mendengar kabar anaknya mengikuti tes CPNS tentu luar biasa senang bagi mertua saya.

Tes CAT istri saya lolos memenuhi passing grade dengan nilai 331. Konon angka segitu cukup tinggi untuk masuk ke tahap berikutnya SKB melalui perangkingan.

Setelah satu bulan menunggu, malang tak ditolak, mujur tak diraih. Istri saya gagal lagi dia hanya masuk 6 besar dan yang diambil adalah 3 besar. Kali ini dia cukup kecewa tidak seperti yang pertama.

Saya hanya bisa menyemangatinya. "Masih ada cukup waktu dik, nanti kita coba lagi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun