Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menanam Bakau Menyemai Kearifan Lokal

7 Mei 2023   15:59 Diperbarui: 7 Mei 2023   16:06 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki 'pengetahuan' saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat 'mengalaminya' sendiri , dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya." - Ki Hadjar Dewantara

Subuh baru saja mengantarkan semburat cahaya fajar. Matahari mengintip dari batas cakrawala. Semilir angin mengelus daun-daun, membawa hawa sejuk menenteramkan perasaan. Bersama suara burung-burung bernyanyi, Ibu Lihah dan Ibu Indah tengah memilih bibit batang tanaman bakau di halaman rumah Pak Izar. Terkumpul lima puluh batang bakau. Setiap sepuluh batang bakau diikat menjadi satu ikatan.

Ibu Lihah dan Ibu Indah adalah guru SD Harapan Bajulmati di dusun Bajulmati desa Gajahrejo Kec. Gedangan Kab. Malang. Dusun itu berada di pesisir selatan Samudera Indonesia, 58 Km arah selatan dari kota Malang. Tidak selayaknya sekolah pada umumnya, SD Harapan Bajulmati terbilang minim fasilitas.

Keterbatasan fasilitas tidak menyurutkan semangat para guru. Bagaimana pun kondisi lingkungannya, bagaimana pun fasilitas sekolahnya, bagaimana pun rintangan dan kendalanya, anak-anak dusun tetap memiliki hak untuk menikmati layanan pendidikan yang berkualitas.

Untuk itulah lima puluh bibit tanaman bakau disiapkan. Siswa-siswi SD Harapan Bajulmati akan mengikuti kegiatan bertajuk "Menanam Bibit Bakau, Menyemai Kearifan Lokal". Siswa kelas 5 dan 6 akan menanam bibit tanaman bakau di sepanjang tepi sungai yang alirannya bermuara di bibir pantai Bajulmati.

Foto: Dok. Pribadi
Foto: Dok. Pribadi

Kegiatan menanam bukan kali pertama. Pembelajaran outdoor yang mengajarkan siswa merawat lingkungan sekitar dilaksanakan tiga bulan sekali. Selain menjadi bagian dari program yang kini dikenal sebagai Projek Profil Pelajar Pancasila dan Semarak Merdeka Belajar, kegiatan menanam juga bertujuan untuk mempelajari sekaligus mengenali potensi lingkungan dusun mereka.

Karena Bumi Nusantara adalah Cipratan Tanah Surga

Dusun Bajulmati, sebagaimana dusun-dusun yang terhampar di tanah negeri khatulistiwa, memiliki potensi alam yang melimpah. Berada di pesisir selatan Samudera Indonesia, dusun Bajulmati memiliki landscape pemandangan alam yang komplit. Sungai dan muara yang jernih menghijau, perbukitan yang sambung menyambung sepanjang pesisir pantai selatan, hutan-hutan yang lebat, hamparan Samudera Indonesia yang membentang.

Semua potensi itu meneguhkan bahwa keindahan dan kesuburan negeri Nusantara adalah cipratan tanah surga. Anugerah Tuhan ini siapa yang harus mensyukurinya? Siapa yang mengolahnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran bersama? Siapa yang menjaga kelestarian alamnya? Adalah anak-anak dusun Bajulmati, generasi masa depan, yang sadar dan peduli terhadap keseimbangan serta kelestarian lingkungan dusun mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun