Pengajian rutin Kamis malam Jum'at semakin banyak yang hadir. Gok Jim tidak pernah mengisi pengajian, dan tidak akan menyampaikan ceramah, demikian ucapnya saat pertemuan perdana.
Hadirin bingung. Lalu, ngapain kita berkumpul di sini kalau tidak untuk mendengar pengajian.
"Itulah soalnya," jawab Gok Jim, "Saya bukan Kyai, bukan Gus, bukan ustad, bukan syekh, bukan Maulana. Saya menjadi teman dan sahabat Anda semua."
"Jadi bagaimana?" tanya mereka.
"Jadi, selama acara berlangsung, pertama, jangan meminta saya berceramah, memberi siraman rohani, atau menyampaikan tausiyah. Penggunaan istilah tausiyah ini pun juga salah kaprah. Tausiyah itu berwasiat, memberi pesan kepada keluarga karena yang bersangkutan merasa ajalnya sudah dekat. Apakah Anda menyangka saya segera mati?"
Anak-anak muda itu menyimak penuturan Gok Jim.
"Yang kedua, acara ini milik kita bersama. Jangan terpusat pada saya seorang. Anda mesti aktif berpartisipasi supaya acara ini berjalan dan bermanfaat untuk kita semua."
"Caranya bagaimana?"
"Ya, caranya bagaimana?"
"Apakah kehadiran saya di sini bukan termasuk berpartisipasi aktif?"
"Caranya, Anda aktif bertanya," tutur Gok Jim. "Siapa yang akan menjawab? Ya kita semua yang hadir di sini. Kalau perlu giliran saya menjawab ada di urutan paling akhir."