Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belanja Online: Tiada Hari Tanpa Diskon, Jebakan atau "Aji Mumpung"?

13 Mei 2020   20:32 Diperbarui: 13 Mei 2020   20:57 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uang pun menguap sangat cepat. Sementara pundi-pundi keuntungan yang dihasilkan "sihir diskon" mengguyur bagaikan air hujan.

Siapa dirugikan, siapa diuntungkan, silakan dikalkulasi. Yang pasti, secara psikologis, kita patut waspada. Apakah kita termasuk orang yang mengidap oniomania (compulsive buying disorder) atau orang yang memiliki obsesi belanja berlebihan?

Seorang oniomania merasa wajib berbelanja, tidak karena butuh melainkan ingin dan senang---dan otomatis menguras banyak uang---untuk memenuhi legitimasi pemberian hadiah atau sekadar untuk memenuhi hasrat pribadi, terutama pada momentum penting seperti Hari Raya Idul Fitri, Tahun Baru, Natal, Hari Belanja Online Nasional.

Siapa yang mengharuskan dia belanja untuk membenarkan legitimasi pemberian hadiah? Tidak ada siapa pun kecuali dirinya sendiri. Kamuflase psikologis ini dijadikan pembenaran untuk menuntaskan nafsu berbelanja yang tiada bisa dikontrol.

Perilaku oniomania tidak terbatas pada aktivitas belanja online. Belanja secara manual alias offline tidak menutup kemungkinan menjebak kita menjadi seorang oniomania.

Artinya, bukan terutama kita belanja secara apa, online ataukah offline? Bukan bergantung pada ada penawaran diskon atau tidak. Tidak pula dipengaruhi kita belanja di supermarket atau pasar tradisional.

Segalanya kembali kepada manusia-nya, kepada kejernihan pikirannya, kepada kebeningan hatinya, kepada kewaspadaan kuda-kuda logika dan akal sehatnya.[]

Jagalan, 130520

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun