Mereka memang lahir dari rahim kita. Namun, mereka bukan kita. Mereka dipersiapkan untuk masa kehidupan yang kita tidak pernah membayangkannya.
Kita bisa menata pola distribusi tugas dan mekanisme pengambilan keputusan; mengatur jam kerja yang fleksibel (flextime policy); mengoptimalkan informasi teknologi. Namun, anak-anak itu tetaplah diri mereka yang tidak sepenuhnya sanggup kita mengerti. Mereka memiliki "dunia" sendiri.
Yang bisa kita lakukan adalah menciptakan atmosfer dialog yang seimbang sebagai sesama manusia. Selebihnya, biarkan mereka menjadi dirinya sendiri.[]
Jagalan, 260819