Pelatihan itu bukan semata mengasah keterampilan menulis, melainkan menjadikan menulis sebagai metode untuk melatih berpikir, menyampaikan gagasan dan pendapat secara verbal dan non-verbal. Agile thinking ability (mampu berpikir banyak skenario) serta interpersonal and communication skillsyang jangankan tingkat sekolah dasar—lulusan perguruan tinggi pun belum tentu menguasai keterampilan itu.
Ringkasnya, meminjam ungkapan WS Rendra, saya dan kawan-kawan mengimpikan papan tulis pendidikan yang tidak terlepas dari persoalan kehidupan. Kalau SBY menyatakan, “Mimpi saya. My dream…”—anak-anak itu pun juga memiliki mimpi mengenyam pendidikan yang tidak tercerabut dari tanah sejarah nusantara yang panjang, mengenal diri dan bangsanya, merancang masa depan tanpa harus menjadikan martabat bangsa sebagai tumbal.
Mimpi yang sederhana bukan? Dan dijamin tidak mengganggu stabilitas nasional sehingga tak perlu repot melaporkan pada Presiden Jokowi. []
rumah ngaji 51116
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H