Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Takdir Setiap Biji Kopi

1 Oktober 2016   23:22 Diperbarui: 2 Oktober 2016   03:40 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhasil mengeruk keuntungan dari ekspor kopi arabika, Belanda mendatangkan bibit kopi jenis  robusta pada tahun 1900. Hama karat daun yang pernah menyerang kopi arabika tidak cukup tangguh melumpuhkan kopi jenis robusta. Nusantara makin kokoh menyandang “portrait country”.

Takdir sebiji kopi merefleksikan kesadaran, kita memerlukan pemahaman, penghayatan, penelitian, perombakan atau dalam taraf tertentu pen-dekonstruksi-an tentang sejarah dan budaya yang “bukan diri kita” untuk kenal dan mengenali “diri” kita, baik diri dalam lingkup pribadi, diri keluarga, diri kampung, diri kota, hingga diri (ber)bangsa dan (ber)negara,. Apabila bangsa Indonesia ibarat biji kopi yang beraneka ragam itu, maka kita harus punya kesadaran tentang bibit kopi. Apabila kita adalah bibit kopi, maka jangan menjadi durian, mangga, atau buah cipluan.

Setiap biji kopi bukan sekadar menyimpan takdir alamiah. Kita tidak mungkin kenal “diri” kita kalau tidak tahu masa silam kita dan itu berarti tidak akan mengerti pula seperti apa masa depan kita.

Monggo ngopi, ngolah pikir, sambil mendiskusikan itu semua.[]

Jagalan 011016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun