“Berapa?” tanya kawan saya.
“Seratus lima puluh ribu.”
“Ini, kamu bawa,” katanya seraya merogoh sakunya lalu menyerahkan “satu-satunya” uang jatah bayar SPP anaknya. “Uang ini memang rejekimu.”
Saya melongo. Ini jenis kegilaan dalam perspektif ruang dan waktu yang pasti berbeda dengan tuduhan sales manager.
“Bayar SPP kan nanti,” ungkapnya, seperti menangkap keganjilan di hati saya. “Batas terakhir masih tiga hari lagi.”
Begitu hari “H” bayar SPP tiba, selalu saja ada uang untuk membayarnya—tanpa perlu berhutang.
Apa Kata Wall Street Journal?
Saya tidak akan merekomendasikan salah satu “watak” ketiga kawan saya di atas, mana yang hendak Anda pilih. Setiap manusia otentik menempuh dan mengolah hidupnya—juga otentik saat menatap masa depan keluarga dan anak-anaknya. Pertimbangan dan proyeksi masa depan tetap diperlukan agar akurasi pilihan tidak melenceng jauh.
Berapa estimasi besaran biaya untuk membesarkan anak? Wall Street Journal pernah merilis laporan besaran biaya untuk anak sampai ia berusia 18 tahun adalah $245.350 atau setara 3,3 miliar rupiah. Asumsi ini berlaku untuk standar Amerika Serikat.
Ed Bowsher, seorang konsultan keuangan pada situs lovemoney.com yang melakukan penelitian, seperti dikutip Republika.co.id, menyatakan, “Semua orang memahami membesarkan anak sangat mahal. Namun sangat menarik untuk melihat hasil penelitian yang mengungkap anak perempuan menghabiskan lebih banyak biaya."
Peneliti menemukan, orangtua rata-rata menghabiskan uang lebih banyak 2.126 pondsterling atau sekitar Rp 28 juta per tahun untuk pakaian, sepatu, hadiah, aktivitas dan klub olahraga untuk gadis kecilnya. Angka total dari peneliti Inggris tersebut yaitu sekitar 28.439 pondsterling atau sekitar Rp 373 juta pada usia 5-18 tahun. (Republika.co.id)