Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasehat dari Tukang Sapu

3 Juni 2016   01:09 Diperbarui: 3 Juni 2016   01:27 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Peng-aji-an. Dari asal kata aji. Ngaji itu memproses diri supaya menjadi aji. Berharga. Menghargai martabat dan harga diri orang lain dinamakan ngajeni. Maka, apapun yang kita bicarakan malam ini adalah proses meng-aji-kan diri. Supaya kita menjadi orang aji, berharga, yang mau ngajeni, menghargai dan menghormati harkat martabat sesama manusia. Aji, ngaji, ngajeni.”

“Hebat sampean, Kang!”

Halaaah, itu tadi othak-athik gathuk bikinan saya sendiri.”

Kami tertawa lebar.

***

Keempat sahabat saya ini berpenampilan bukan layaknya orang alim, namun saya berguru kepada mereka tentang laku otentik hidup mereka dalam menghayati kesadaran nilai yang lebih luas dan dalam. Di luar sana mereka bisa siapa saja: pemulung, tukang becak, atau siapapun yang secara penampilan terlihat rendah namun di balik itu tersimpan mutiara penghayatan hidup yang cemerlang. 

Sudahkan kita menemukan sosok seperti itu? []

Achmad Saifullah Syahid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun