Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Menanamkan Perilaku Sukses pada Anak?

3 Mei 2016   22:34 Diperbarui: 4 Mei 2016   19:32 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bimbinglah anak menetapkan tujuan sebelum mereka bertindak. Seperti program membantu teman di atas kita berdiskusi terlebih dahulu bersama anak untuk menetapkan tujuan. Melatih dan membiasakan anak memiliki tujuan dalam bertindak akan memandu mereka berjalan di jalan yang tepat. Apabila sejak dini anak terbiasa berpikir sebelum bertindak, manfaat masa depan yang akan diraih adalah mereka fokus dengan tujuan hidupnya.

4. Menentukan prioritas

Dari kesanggupan fokus pada tujuan hidup, akan terbentuk kemampuan memilih prioritas dari beragam pilihan. Membimbing anak fokus pada hal tertentu memerlukan ketelatenan. Target kita bukan pada hasil tapi proses. Anak-anak kadang kehilangan prioritas saat mengerjakan sebuah aktivitas. Untuk itu membimbing mereka agar memiliki kesadaran terhadap ruang dan waktu sangat penting. Kesadaran ruang adalah ia sedang berada dimana. Kesadaran waktu adalah saat ini waktunya apa.

Mengajarkan prioritas biasanya dihubungkan dengan melatih anak mengelola uang. Tidak salah. Bagi saya selain melatih keuangan, anak juga dibimbing untuk fokus pada prioritas sebuah aktivitas.

5. Memahami orang lain

Empati. Keberhasilan membimbing anak agar memiliki empati bergantung pada sikap empati orangtua pada mereka. Piawai mengempati anak merupakan cara menanamkan sikap empati itu sendiri. Orangtua yang pandai menempatkan perspective thinking akan memiliki buah hati yang bersikap empatik pada orang lain.

Orangtua yang peduli dan gemar menolong orang lain sebenarnya sedang mengajarkan sikap yang sama pada anak. Orangtua yang menerima anak secara apa adanya sesungguhnya sedang menanamkan self-esteem pada anak mereka. Kunci sukses bukan terutama orang lain memahami kita melainkan bagaimana kita memahami orang lain.

6. Bersyukur

Kita tentu sepakat tidak ada kesuksesan yang tidak dibingkai oleh rasa syukur mendalam kepada Allah Swt. Bersyukurlah kepada-Ku niscaya Aku menambahkan nikmat-Ku kepadamu. Pada tahap usia perkembangan anak sikap bersyukur diajarkan dengan cara mengucapkan terima kasih pada orang lain. Siapa tidak berterima kasih pada sesama, ia tidak berterima kasih pada Allah.

Syukur dapat juga dimaknai dan disikapi dengan mengoptimalkan talenta, bakat, hobi yang dimiliki anak. Membimbing anak menemukan dirinya dan memberinya kesempatan menjadi dirinya sendiri merupakan sikap syukur orangtua kepada Allah Swt. Tidak ada yang melebihi kesuksesan orang yang mau bersyukur.

Semoga bermanfaat. []

Achmad Saifullah Syahid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun