Pagi yang cerah, pukul 07.00 pagi hari sudah saatnya anak-anak bersiap-siap kesekolah terkecuali hari libur. Roban seorang anak yang berumur 15 tahun, anak yang tidak melanjutkan pendidikan setelah naik ke kelas dua SMP, bukan karena orang tua nya tidak mampu membiayai sekolah nya, tetapi itu kemamuan dirinya sendiri.
Roban tak ingin sekolah karena iaingin seperti bapaknya. Roban memiliki satu saudara, dan iayang paling bungsu, Roban dan kakak laki-laki nya sama saja yang tak ingin bersekolah dikarenakan sudah terbiasa memiliki uang yang banyak.
Dikampung kumuh yang dipenuhi gang-gang sempit dan rumah yang berdempet-dempet, penuh dengan sesak orang-orang diperkampungan, namun dengan sesaknya kampung maka semakin nyaman orang-orang dikampung itu, orang-orang yang tinggal dikampung itu menama kan nya kampung Badjaw, mengapa di nama kan kampung Badjaw, dahulunya kampung itu ditempati banyak orang-orang yang mayoritas bersuku Badjawpendatang namun hari demi hari telah banyak yang pulang kekampung halaman nya kembali dan walaupun ada sebagian yang menetap dikampung itu, tidak tahu karena apa yang sebagian nya pulang kekampung kehalamanya.
Dikampung Badjaw lah tempat Roban ini tinggal, bapak Roban yang semasa muda nya sudah lama tinggal dikampung ini, yang dulunya kampung ini terkenal kampung Texas yang banyak dipinggir jalan gang-gang sempit yang dipenuh bujangan yang meminum-minuman keras. Dan dulunya juga sering terjadi pertikaian antar teman dikarenakan pengaruh minuman keras tadi, tidak hanya itu jika ada orang kampung lain yang masuk kekampung Badjaw dan berbuat macam-macam maka tempatnya rumah sakit atau kuburan, memang sifatnya sebagianorang kampung Badjaw yang sudah terdidik sangat keras dan brutal.Â
Tiap hari bujangan dikampung itu melakukan kegiatan miminum-minuman keras, karena sudah terbiasa dan sudah dijadikan rutinitas para bujangan dikampung itu, kegiatan yang dilakukan sedari siang hari hingga larut malam, dipinggir jalan gang-gang sempit dan disamping tiang listrik tempat berkumpulnya para bujangan.
***
Dulunya bapak Roban adalah seorang Bandar togel dikampung itu, banyak dari sebagian orang-orang dikampung itu meminati togel, dari bapak-bapak hingga sampai ibu-ibu dikampung itu sangat minat bermain togel, dan sebagian banyak orang dikampung itu sangat pandai dalam hal merumus nomor-nomor togel. Namun selepas banyak nya hari berganti, beberapa dari pelanggan bapak Roban mulai berkurang, dan sampai saatnya bapak Roban berhenti menjadi Bandar togel.
Tidak sampai disitu saja profesi bapak Roban menjadi Bandar, setelah menjadi Bandar togel tidak lama bapak Roban menganti profesinya menjadi Bandar narkoba jenis sabu-sabu. Sebagian bapak sampai anak bujang dikampung itu tidak lagi kebiasaan meminum-minuman keras, namun narkoba nya makin menjadi-jadi.
Siang hari setelah Roban bepikiran berhenti sekolah dan memberitahu bapak dan ibunya, ibu Roban orang yang masa bodoh dengan kelakuan suaminya maupun anaknya sekalipunyang penting dapat mengihidupi dan mengisi urusan perut.Â
"Roban tidak mau melanjutkan sekolah Roban lagi pak." Dengan muka ragu-ragu roban berkata kepada bapaknya.