Mohon tunggu...
Achmad Mufid Murtadho
Achmad Mufid Murtadho Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Menghargai seseorang adalah prinsip menghargai diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemerintah Jangan Intervensi dalam Pilkada 2018

27 Maret 2018   14:15 Diperbarui: 27 Maret 2018   14:24 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam UU Pemilukada sudah ada aturan secara umum dan teknisnya telah diatur oleh KPU. Apakah calon yang telah ditetapkan sebagai tersangka diidentikan dengan "meninggal dunia"?. Jika, memang identik berarti para Paslon kepala daerah dapat diganti. Jelas, dalam pandangan saya ini tidak dibenarkan karena orang meninggal, jelas berbeda dengan status tersangka. Dalam aturan, memang dengan status tersangka masih sah dan Parpol pengusungnya pun sudah tidak dapat menarik kembali surat dukungan yang telah diberikan setelah ada penetapan dari KPU.

Bagaimana jika ada usulan dari pemerintah dikeluarkan Perppu?. Dalam pandangan saya, jelas tidak baik. Rawan kepentingan. Unsur "kegentingan yang memaksa" (Pasal 22 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945) sangat dipaksakan. Justru nanti akan menganggu proses pemilukada. Baik akan berbenturan dengan aturan lain dan menghambat proses teknis di lapangan yang telah berjalan.

 Lalu solusinya seperti apa?dalam pandangan saya, biarkan saja untuk tahapan pemilukada ini tetap berlanjut sesuai aturan dan mekanisme yang ada. Jika ada aturan teknis dari KPU, justru tidak baik dan akan menganggu proses yang telah berjalan. Pada pemilukada selanjutnya saja dapat dicarikan solusi bagi calon kepala daerah yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun