Mohon tunggu...
Achmad Zulfikar
Achmad Zulfikar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Data, Bola, Astrofisika

Penggemar sepak bola dan NBA. Sedang mendalami data science dan data analysis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketidakmerataan, Suatu Masalah yang (Tak Sengaja) Terekspose oleh Sistem Zonasi PPDB

2 Juli 2024   20:49 Diperbarui: 2 Juli 2024   21:12 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah ketidaksinkronan yang jelas membingungkan saya.

Akan tetapi, berhubung yang saya butuhkan adalah data dari sekolah yang menerima siswa melalui jalur zonasi, saya putuskan untuk lebih memercayai laman PPDB Jawa Timur kali ini.

Lantas, selanjutnya apa?

Setelah riset dan pengelompokan yang tidak sebentar, saya mendapatkan sebuah hasil yang mengejutkan.

Data Distribusi SMA/SMK Negeri di Kota Malang Berdasaran Lokasi Kecamatan. Sumber: Riset Pribadi.
Data Distribusi SMA/SMK Negeri di Kota Malang Berdasaran Lokasi Kecamatan. Sumber: Riset Pribadi.

Sebuah hasil yang mencengangkan, bukan?

Kecamatan Klojen menguasai separuh dari SMA Negeri, dan berbeda dari sekolah di kecamatan lain yang tersebar di berbagai kelurahan, dari 11 Kelurahan di yang ada di dalam kecamatan Klojen, kedelapan sekolah tersebut hanya tersebar di empat kelurahan. Ya, empat, dan bukan lima. Jangan tertipu dengan label kelurahan Kiduldalem pada Alamat resmi SMAN 1 Malang. Sejatinya, mereka telah bertetangga dengan SMAN 3 Malang dan SMAN 4 Malang sejak zaman dahulu kala.

Saya menolak percaya bahwa ketiga sekolah tersebut berbeda kelurahan.

Back to the topic, hal menarik lain yang dapat dilihat adalah distribusi sekolah pada kecamatan Sukun dan Blimbing yang hanya memiliki SMK Negeri di sana. Jika ingin bertaruh di jalur zonasi, tidak ada pilihan lain bagi siswa yang tinggal di daerah tersebut kecuali untuk melepaskan piilihan SMA Negeri.

Tidak berarti saya mengatakan ada yang salah atau memalukan dengan menjadi siswa SMK. Akan tetapi, melihat kemungkinan yang lain direngut hanya karena tempat tinggal yang jauh terdengar konyol dan tidak adil.

Ah, sebelum terlupa, saya juga mendapatkan sebuah informasi yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun