Mohon tunggu...
Achmad Irfan
Achmad Irfan Mohon Tunggu... Administrasi - KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)

Saya Suka membaca dan menulis tentang sosial,politik, Hukum, Ekonomi, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

4 Kelebihan TV Digital dan 2 Alasan Sulitnya Beralih dari TV Analog ke TV Digital

5 November 2022   09:36 Diperbarui: 5 November 2022   09:41 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi TV Analog dan TV Digital (Dok: Shutterstock)

 4.Resolusi Tayangan Lebih Bagus

Siaran TV digital yang stabil membuat tayangan menjadi  lebih lebih berkualitas dan gambar yang jernih.

Untuk beberapa kalangan, mungkin ada yang kurang berkenan dengan transformasi dari TV Analog ke TV Digital dengan berbagai macam alasan.  Berikut ada beberapa alasan masyarakat yang belum siap dengan hadirnya TV Digital l:

1. Membeli Perangkat SET Top Box (STB)

Bagi masyarakat yang belum mempunyai  perangkat TV Digital tidak perlu membeli TV baru.  Karena TV Analog bisa menyiarkan TV Digital dengan menggunakan bantuan Set Up Box. STB bisa di beli di toko online maupun datang langsung ke toko dengan harga yang bervariasi dari Rp. 150.000 sampai Rp. 300.000. Memang Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi telah membagikan STB gratis kepada sejumlah  rumah tangga miskin di Indonesia dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Bagi masyarakat yang kurang mampu dan belum memenuhi persyaratan ini akan menjadi kendala, apalagi sosialisasi tentang STB masih belum meperata.

2. Cara Penggunaan STB

Untuk beberapa kalangan yang sudah mempunyai STB, masih banyak yang kebingungan dalam menggunakan STB. Banyaknya tahapan dan langkah-langkah dari TV Analog ke perangkat STB membuat bingung. Perlu adanya petunjuk yang jelas dan sosialisasi di lingkungan sekitar cara menggunakan STB ke TV Analog agar bisa menikmati layanan Digital. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun