Butuh keikhlasan dan ketulusan serta keinginan yang luhur untuk seorang dokter agar mau bersedia atau di tempatkan di daerah terpencil.
3. Jumlah Professor di bidang  Kedokteran di Indonesia Masih tergolong Minim
Untuk pasien dari kalangan ekonomi  atas untuk berobat ke luar negeri, merupakan hal yang sudah biasa dan bisa kapan saja, tetapi bagaimana  dengan masyarakat berpenghasilan rendah?
Untuk itu ke depannya di butuhkan Profesor di bidang Kedokteran agar jumlah professor bisa semakin bertambah dan bisa mengobati masyarakat yang berpenghasilan rendah sehingga pasien tidak perlu jauh-jauh untuk  berobat ke luar negeri yang meemrlukan  biaya yang sangat besar.
4. Jumlah Peralatan  Medis yang Berteknologi Canggih  Masih terbatas
Problem ini hampir sama dengan terbatasnya jumlah profesor di bidang kedokteran, jumlah peralatan medis berteknologi masih sangat terbatas, ada beberapa jenis penyakit yang harus di deteksi dan melalui metode pengobatan  dengan peralatan medis berteknologi canggih.
5. Masih Kurangnya Sosialisasi Kesehatan  Tentang Pentingnya  Mendeteksi Penyakit Sejak Dini
Sebagian besar masyarakat di Indonesia, mungkin masih kurang kesadaran untuk mendeteksi penyakit sejak dini. Padahal jika masyarakat rajin cek kesehatan dari sejak balita hingga dewasa dalam beberapa bulan sekali, itu sangat bermanfaat sekali untuk bisa mendeteksi lebih awal agar jika sudah diketahui penyakitnya  bisa segera di obati  minimal bisa di redakan rasa sakitnya.
Sebenarnya masih banyak lagi problematika-problematika yang harus di hadapi oleh dokter di Indonesia dalam menjawab tantangan zaman.Â
Problematika lainnya seperti  jaminan kesehatan gratis untuk pengobatan masyarakat berpenghasilan rendah  baik yang sudah memiliki kartu  BPJS Kesehatan dan bagi warga  yang belum memiliki kartu BPJS Kesehatan, kurang tersedianya makanan bergizi dan layak di konsumsi, kurangnya sosialisasi edukasi kesehatan tentang bahaya merokok, minuman keras dan narkoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H