Hal ini akan mendekatkan film tersebut pada realitas sosial yang terbentuk di eranya. Kemenangan Indonesia, adegan laga atau perang, dan ledakan-ledakan memang jadi rumus dalam film sejarah. Di balik itu, sisi edukasi dalam bentuk film bisa dimaknai sebagai proses perjalanan bangsa yang panjang.
Pada intinya, film sejarah harus melalui proses kreatif imajinatif, memasukkan intelektualitas, membangun peradaban dunia yang koheren, dan menciptakan kehidupan imajiner.Â
Film sejarah semestinya mewartakan fakta yang pernah atau mungkin ada untuk menjalin kesadaran dan mengangkat problem kemanusiaan lewat bingkai visual audio yang estetik. Dengan pola pikir tersebut, setidaknya karya film sejarah akan menjadi kontribusi bagi pemerkayaan intelektualitas, moralitas, dan nilai kemanusiaan tanpa batas.
Jika sejarah ialah kenyataan itu sendiri, maka perjalanan hidup kita hari ini dan juga negeri ini harus bisa sampai pada anak cucu kita kelak, meski hanya melalui sebuah bingkai film.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H