Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Catatan Evaluasi SKB CPNS di Tengah Pandemi

23 September 2020   13:33 Diperbarui: 23 September 2020   13:36 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pelaksanaan SKB CPNS di Semarang (KompasCom)

     Inilah yang menyebabkan pelaksanaan SKB tidak sesuai dengan pengamalan Pancasila sila ke-5. Bukankah kita sudah mengetahui wawasan kebangsaan saat SKD sebelumnya, lantas dimana letak "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"?

5. Protokol kesehatan

    Konon virus Covid-19 yang mudah menular bisa berdampak luas. Protokol kesehatan memang sudah diingatkan, baik dari BKN Pusat maupun instansi pemerintah sebagai panitia pelaksana. Hanya protokol kesehatan itu sebatas anjuran bukan kewajiban.

    Peserta hanya wajib mengenakan masker. Padahal face shield dan sarung tangan sangat penting. Face shield ini berguna karena banyak peserta yang berkerumun setelah menyelesaikan tes untuk bertegur sapa dengan peserta lain. Selain itu, sarung tangan juga berfungsi melindungi apalagi setiap peserta akan menggunakan komputer dan memegang tetikus (mouse) yang sama setiap harinya. 1 komputer bisa dipegang oleh 3 peserta di hari yang sama.

Mengapa BKN justru tak mau buat aturan terlalu KETAT?
Toh, kedisiplinan protokol kesehatan itu mutlak diterapkan.

     Lebih parahnya, tidak ada verifikasi wajah sama sekali saat peserta menggunakan masker. Apa jadinya jika yang datang dan ikut tes hari itu ialah calo atau joki bukan peserta SKB. Itulah yang penulis alami karena selama registrasi dari 1 meja ke meja lain, para panitia hanya sibuk melihat kartu ujian dan mencocokkan dengan data absensi mereka. Tidak ada verifikasi wajah maupun kartu identitas lain.

    5 hal di atas menjadi bagian dari pengalaman-pengalaman SKB tahun ini. Penulis berharap hal-hal tersebut bisa dievaluasi kembali sesuai dengan visi dan misi dari BKN untuk melaksanakan pengelolaan Pemerintah yang bersih, efektif, dan terpercaya demi mewujudkan PNS yang profesional dan berintegritas.

     Siapapun yang mendapat NIP, semoga mampu mengemban amanah sehingga bisa mengabdi kepada negara. Bagi para pejuang NIP yang sudah tes semoga telah mendapat hasil terbaik dan bagi yang belum tes supaya dimudahkan dan dilancarkan sehingga tidak mengalami kesulitan seperti apa yang dirasakan oleh peserta-peserta sebelumnya.

     Rezeki memang sudah ada yang mengatur. Menjadi PNS bukanlah pilihan hidup yang paling mutlak untuk mendapat segala kenikmatan dunia. Tetaplah berniat bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan ialah ibadah dan semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun