Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Berolahraga saat Puasa

10 Mei 2020   22:37 Diperbarui: 10 Mei 2020   22:32 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembakaran kalori di atas treadmill

Puasa .. Puasa ...

Sebulan penuh puasa


Puasa .. Puasa ...

Ramadan bulan mulia


Puasa ..  Puasa ...

Sebetulnya menyehatkan

Puasa itu sehat. Frase ini menyadarkanku bahwa kunci ibadah yang lebih maksimal di bulan Ramadan ini dengan berpuasa secara sehat. Tidak hanya mendapat nilai ibadah saja, Kompasianer bisa mendapat nilai manfaat bagi kesehatan diri dan hati.

Demi mencapai hal itu, Kompasianer harus selektif memilih asupan nutrisi sampai mengatur pola tidur yang cukup. Berolahraga juga menjadi pilihan agar tubuh tetap bugar selama puasa sehingga terhindar dari rasa malas dan lemas.

Olahraga tetap bisa dilakukan selama berpuasa. Hanya saja, Kompasianer harus pahami terlebih dahulu kondisi tubuh dan kebiasaan seperti apa. Hal ini dikarenakan kedua hal tersebut punya perbedaan sehingga tak sama dengan apa yang sering kita lakukan sebelumnya. Hal terpenting yang harus ditanamkan yaitu "Puasa jangan dijadikan alibi untuk mengelak dari aktivitas rutin".

Ada 3 hal yang selalu aku terapkan untuk berolahraga saat puasa. Pertama, gerakan. Aku memilih olahraga dengan gerakan yang tak melelahkan. Selain itu, aku membiasakan diri untuk melakukan pemanasan demi menghindari cedera.

Kedua, aku fokus pada waktu olahraga. Aku terbiasa melakukan olahraga jelang waktu berbuka puasa. Biasanya, 1 sampai 2 jam sebelumnya. Hal ini aku lakukan supaya energi dalam tubuh bisa cepat tergantikan setelah semua tenaga terkuras.

Ketiga, aku perhatikan durasi yang tepat. Saat menjalankan ibadah puasa bisa dipastikan tidak ada asupan energi dan cairan yang masuk ke tubuh. Jika ada waktu 120 menit untuk berolahraga, maka aku menguranginya hingga 60 menit saja. Jika biasanya aku angkat barbel selama 20 menit, maka hanya 10 menit waktu yang aku perlukan untuk angkat beban tersebut.

Dari ketiga pertimbangan di atas, awalnya aku ingin melakukan olahraga renang. Hanya saja setelah berkonsultasi dengan tetanggaku yang menjadi pelatih renang, dia menyarankan bahwa renang lebih baik dilakukan setelah berbuka puasa. Hal ini dianjurkan karena renang menjadi latihan kardiovaskular (berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah).

Akhirnya, aku pun berolahraga di tempat fitness yang masih buka di domisiliku. Tentunya, keluar rumah dengan protokoler kesehatan yang berlaku.  Aku pikir olahraga di sana termasuk low impact. Aku melakukan gym di tempat kebugaran itu hanya untuk menaikkan massa otot bukan membentuk roti sobek (dibaca: perut six pack).

Aku hanya melakukan latihan beban secukupnya. Intensitas latihan aku sesuaikan dengan kekuatan yang seadanya. Prinsipku "Lakukan saja yang ringan, jangan yang berat!"

Komposisi olahraga yang aku lakukan yaitu 50 persen jalan cepat di atas treadmill dan angkat barbel. Sisanya, pemanasan dan pendinginan dengan gerakan-gerakan yang mempertahankan kekuatan otot. Jika tidak sempat ke tempat gym, aku biasa latihan push up dan shit up di rumah saja.

Angkat barbel sesuai beban guna latihan kekuatan otot lengan dan bahu
Angkat barbel sesuai beban guna latihan kekuatan otot lengan dan bahu

Banyak variasi latihan otot di atas treadmill mulai dari jalan santai sampai berlari
Banyak variasi latihan otot di atas treadmill mulai dari jalan santai sampai berlari

Pembakaran kalori di atas treadmill
Pembakaran kalori di atas treadmill

Oia, setelah olahraga dan waktu buka puasa tiba, aku tidak langsung konsumsi minuman manis yang dingin dengan dalih butuh kesegaran. Aku selalu coba konsumsi air putih hangat yang kaya manfaat. Air itu akan menjadi nutrisi yang menolong sistem kerja organ tubuh kembali lancar. Sistem pencernaan, sistem saraf, dan sirkulasi darah akan berfungsi dalam kondisi stabil. Jadi, tubuh tak akan lelah walau berolahraga saat puasa.

Kondisi tubuh setiap orang berbeda. Jangan paksakan tubuh jika memang tak terbiasa melakukan olahraga. Jika ada kendala, konsultasilah kepada dokter atau pelatih pribadi (personal trainer).

Supaya lebih semangat jalani hidup sehat, aku juga terbiasa memiliki motivator dalam berolahraga. Biasanya, aku melibatkan keluarga atau teman untuk olahraga bareng. Jika aku butuh rileks saat berolahraga, aku juga sering berolahraga sambil mendengar musik.

Lagu yang aku pilih untuk berolahraga kali ini, yaitu lagu-lagu bertema religi. Lagu berjudul Puasa dari Bimbo menemani waktu berolahraga di bulan Ramadan:

Tingkatkan martabat diri
Lahir batin suci kembali
Semoga Tuhan ridhoi
Ibadah puasa kita di bulan Ramadan

Baca cerita ramadan lainnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun