Kegiatan-kegiatan tersebut diharap dapat menumbuhkembang seni grafis yang kadang tidak kelihatan atau sesekali sirna dibading seni lukis, seni patung, dan seni kriya. Kegiatan sengaja dilaksanakan untuk memberi pengetahuan dan pengalaman seni kepada masyarakat umum. Jangan tunggu nanti, kenali seni grafis sekarang juga karena semua acara ini bersifat GRATIS.
3 Karya Grafis yang Menampilkan Wanita Jadi Pemenang Triennial VI
Selain pembukaan, acara semalam juga menggelar pengumuman pemenang Kompetisi Internasional Triennial Seni Grafis Indonesia VI. Dari 317 karya yang dikirim ke panitia terseleksi menjadi 50 karya yang layak, lalu disaring 30 besar hingga terpilih 3 juara dan 4 penghargaan khusus dari dewan juri. Semua karya diseleksi dengan mempertimbangkan 3 aspek yang meliputi ide atau gagasan, teknik, dan presentasi artistik.
Adapun para dewan juri yang terlibat menyeleksi karya secara ketat, yaitu Ipong Purnama Sidhi (ketua dewan juri dan kurator Bentara Budaya), Dwi Marianto (penulis buku dan dosen ISI Yogyakarta), Edi Sunaryo (Perupa dan Dosen ISI Yogyakarta), Devy Ferdianto (Pegrafis dan Kepala Divisi Seni Cetak Ganara), dan Theresia Agustina Sitompul (Perupa, Pegiat Studio Grafis Minggiran Yogyakarta, dan Dosen ISI Surakarta). Mereka merupakan orang-orang yang menekuni dan mengembangkan seni grafis sebagai medium utama dalam kapasitasnya sebagai perupa.
Seluruh karya yang dinilai harus memenuhi syarat teknik kompetisi yakni melalui perwujudan karya dalam bentuk 4 pilihan cetak saring, cetak tinggi, cetak datar, atau cetak dalam. Dengan macam teknik tersebut, tentu alat dan bahan untuk menghasilkan efek karya grafis semakin beragam. Hal ini akan menjadi eksplorasi kreativitas seniman grafis.
Proses penciptaan juga dilakukan secara analog (non-digital). Hal ini dilakukan agar karya mampu memiliki orisinalitas dan otentitas estetik. Dari segi teknik cetak ini, para juri berupaya memastikan bahwa karya yang layak menjadi juara sesuai dengan ketentuan kompetisi, terutama tanpa ada pewarnaan (hand coloring) dalam proses cetaknya.
Dari situ terpilih 3 karya unik yang kebetulan menggunakan litografi sebagai teknik yang layak direfleksi karena jarang tersosialisasi di Indonesia. Litografi merupakan sebuah metode untuk percetakan di atas permukaan licin. Teknik litografi menggunakan medium khusus berupa batu limestone. Keunggulan batu tersebut memiliki kandungan lemak yang tinggi.
Bukan hanya teknik, 3 karya pemenang juga mengusung ide yang menghadirkan figur wanita secara tunggal. Masing-masing karya memiliki gesture dan rasa tampilan yang khas. Mereka mampu menerjemahkan narasi spesifik yang ditransform dalam subject matter yang langka dan beda dari karya finalis lain. Berikut karya para pemenang:
1. Juara 1 diraih oleh Hui Zhang, berasal dari China.
  Judul karya: Gaze Toward The Light