Bentara Budaya bersama Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menyelenggarakan Pameran Triennial Seni Grafis VI di Bentara Budaya Jakarta.
Ragam karya grafis dalam berbagai teknik, medium, dan dimensi dipamerkan sampai tanggal 5 Mei 2019 nanti. Penulis senang berkesempatan hadir pada pembukaan pameran yang digelar Rabu (24/4) malam.
Dalam kata sambutan, Frans Sartono selaku Direktur Program Bentara Budaya mengatakan bahwa Triennial Seni Grafis Indonesia merupakan bentuk komitmen Bentara Budaya untuk mendukung perkembangan seni grafis.
Pernyataan tersebut tepat karena melalui perhelatan pameran seni grafis, kita bisa meningkatkan olah rasa yang memperkaya pengalaman para pengunjung pameran untuk lebih dekat dengan seni grafis.
Direktur Program Bentara Budaya
  Â
Pameran Triennial VI dibagi dalam 3 zona. Pertama, ruang sejarah perjalanan triennial. Dalam ruang ini, Kompasianer bisa melihat karya dari para juara kompetisi yang telah berlangsung sejak 2003. Antusiasme peserta setiap tahun membuat karya-karya yang dihasilkan semakin menarik perhatian.
Pengunjung sedang melihat karya pemenang kompetisi Triennial tahun sebelumnya di ruang pertama
Ruang kedua, Kompasianer akan melihat 30 karya finalis dari 317 karya yang mengikuti kompetisi Triennial VI. Karya tersebut dihasilkan oleh 166 pegrafis yang berasal dari 26 negara. Adapun negara-negara yang ikut berkompetisi seperti Amerika Serikat, Argentina, Australia, Banglades, Bosnia, Brazil, Bulgaria, China, Colombia, Filipina, India, Indonesia, Italia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Kroasia, Mesir, Moldova, Nepal, Perancis, Polandia, Thailand, Turki, Serbia, dan Singapura.
Alat cetak grafis yang dipamerkan pada area utama pameran
Kompasianer bisa langsung berfoto dengan karya-karya menawan yang dipajang pada dinding ruang pertama dan kedua tersebut. Selain itu, ruang ketiga justru lebih menarik lagi karena ada ruang cerita kertas yang menjadi wadah bagi para seniman grafis tanah air dalam mengembangkan karya. Kertas-kertas disulap menjadi ornamen yang begitu indah dan berfungsi sebagai spot foto.
Arena ketiga bisa disebut cerita kertas karena banyak ornamen yang dibuat dari kertas
Saleh Husin sebagai
Managing Director Sinar Mas mengatakan "sejak lahir, kita telah terbiasa menggunakan kertas dalam berbagai wujud di hidup kita. Mulai dari buku tulis, tisu, koran, kardus, hingga kemasan makanan. Setiap wujud kertas ini memiliki cerita masing-masing. Melalui ajang ini, kertas telah menunjukkan potensi dan manfaat lain, yakni menjadi produk bernilai seni tinggi"
Managing Director Sinar Mas sedang memberi apresiasi
Ia juga menambahkan bahwa tercipta seni grafis yang bernilai seni tinggi tentu tidak lepas dari unsur kehati-hatian dari para pelaku seni grafis dalam menuangkan ekspresi mereka. Selain itu, unsur sentuhan memiliki nilai tersendiri bagi para penikmatnya. Semua itu disampaikan dalam sambutannya.
Pameran yang dihiasi dengan unsur kesenangan dan semangat ini tak hanya sebatas memamerkan karya saja. Rangkaian acara juga digelar untuk mengenalkan proses penciptaan karya, termasuk melakukan hal-hal di luar karya yang berkaitan dan memiliki andil dalam melestarikan seni grafis di Indonesia sehingga dipahami lintas generasi. Adapun kegiatan lain yang dilakukan selama masa pameran, seperti:
- Workshop Seni Grafis pada Kamis, 25 April 2019 pukul 14.00-17.00 WIB.
- Gambar bareng bersama komunitas Indonesia's Sketchers dan Bogor Sketchers pada Sabtu, 27 April 2019 pukul 13.00 -- 17.00 WIB.
- Kelas Kokoru dan dongeng anak bagi siswa sekolah dasar yang akan diselenggarakan pada Selasa, 30 April 2019 pukul 08.30 -- 11.30 WIB.
Lihat Lyfe Selengkapnya