Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Trik Jitu Melindungi Listrik Rumah dari Bahaya

3 Desember 2017   23:20 Diperbarui: 4 Desember 2017   00:31 2835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk MCB (www.schneider-electric.com)

Kesetrum. Itu jadi pengalaman aku yang pernah terjadi sejak kecil. Meski rasanya seperti mengagetkan seperti digigit semut rangrang, efek kejutan listrik tersebut bisa fatal apalagi saat tangan kita basah. Akibatnya, kita bisa pingsan bahkan trauma jika kesetrum berulang kali saat memutus atau menyambung alat listrik rumah. Makanya, aku lebih pilih kesetrum hati dengan sang pujaan hati dibanding kesetrum listrik yang bisa buat mati. Hihihi.

Listrik bukan suatu permainan yang bisa kita coba sendiri. Listrik itu butuh teknik makanya kita sebagai pengguna listrik harus selalu terlindungi dari bahaya korsleting. Lebih dari itu, potensi kebakaran di rumah pun bisa terjadi hanya karena hubungan arus pendek. Fakta ini sudah terbukti sejak tahun 2016, 73% dari jumlah kebakaran di Jakarta diakibatkan oleh listrik

Nah, untuk meminimalisir resiko tersebut, aku beruntung bisa hadir dalam acara Kompasiana Nangkring bekerja sama dengan Schneider Electric. Meski menyebut nama perusahaan ini sulit karena menggunakan bahasa asing, tapi Kompasianer perlu tahu bahwa Schneider Electric menjadi perusahaan manufaktur peralatan listrik asal Perancis yang sudah beroperasi selama 44 tahun di Indonesia.

Perusahaan global di bidang pengelolaan energi dan automasi ini juga  melakukan serangkaian aktivitas untuk mensosialisasikan pentingnya pengelolaan listrik yang aman dan bertanggung jawab. Ancaman arus pendek dan sengatan arus listrik menjadi bahaya yang selalu mengintai karena keselamatan dalam penggunaan listrik masih belum menjadi prioritas di tengah masyarakat.

Sabtu pagi (25/11), aku terlambat untuk sampai ke Crematology Coffee Roasters, Jakarta Selatan karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Hingga tim kompasiana menghubungi aku 2x untuk konfirmasi, apakah jadi hadir dalam acara ini atau tidak. Langkah kaki ku tak gentar menuju tempat ini meski lokasi terbilang kurang strategis.  

Akhirnya, aku tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB. Materi sudah dimulai. Segala hal yang berhubungan dengan listrik sedang dipresentasikan. Aku pun langsung mengambil posisi untuk menyimak ilmu yang bermanfaat tentang listrik dalam kehidupan sehari-hari ini.

Setelah mendapat kursi, aku sempat bertanya dengan Kompasianer lain. 'Acaranya sudah sejauh mana?' Materinya baru mulai kok. Tadi sudah sarapan pagi dengan western food yang tersaji. Lalu, ada games online juga untuk menjawab segala hal tentang listrik yang menggunakan poin. Tapi, nanti ada sesi games lagi kok".

Baiklah, perhatian aku pun mulai tertuju ke depan. Tampak Maria Anneke (presenter Kompas TV) yang memandu acara dan Frankco Nasarino Nainggolan (product marketing Schneider Electric) yang menyampaikan materi presentasi tentang listrik.

Hal paling utama untuk melindungi listrik rumah dari bahaya, yaitu kita harus mengetahui terlebih dahulu peralatan instalasi listrik yang digunakan. Jika kita tidak mengenal, maka saat arus listrik ada yang bocor bisa menimbulkan setrum dan korsleting. Untuk itu dalam nangkring kali ini dijelaskan satu per satu peralatan listrik yang penting, termasuk seluk-beluk listrik secara lengkap. Sebenarnya perangkat-perangkat tersebut lazim kita jumpai. Hanya saja, Kompasianer mungkin belum mengenal sehingga tidak tahu nama dan fungsinya. Berikut ulasannya:
1. MCB

Akronim dari Miniature Circuit Breaker. Biasanya alat ini dipasang langsung oleh PLN saat instalasi listrik. Alat ini berfungsi sebagai pengaman hubungan singkat (korsleting) dan pengaman dari penggunaan arus berlebih.

Jika listrik rumah tiba-tiba mati, padahal rumah tetangga kita menyala, bisa dipastikan pemadaman ini bukan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kondisi ini didahului dengen bunyi "jetrek", berarti saklar pengaman aliran listrik beralih ke posisi mati. Ini tandanya penggunaan listrik di rumah kita sudah melebihi daya yang semestinya atau peralatan listrik yang dipakai bersamaan terlalu banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun