Terakhir, karakter Hendra. Dimas Aditya yang berperan sebagai tokoh Hendra juga tidak mampu memasukkan sepenuh jiwanya ke dalam karakter. Apalagi ditambah dengan penampilan fisik yang menggunakan wig. Meski tidak tampil sampai akhir, pengembangan sosok karakter anak laki-laki dari ustad ini juga tidak begitu banyak memberi arti. Hanya 2 sampai 3 kali beradu akting dengan Rini, lantas Ia hanya memberi solusi untuk mengajak Rini dan keluarga menginap begitu saja di rumahnya.
Itulah kelebihan dan kekurangan film ini. Pengabdi Setan versi Joko Anwar mungkin tidak menyajikan cerita yang menakutkan. Namun, sebagai sutradara yang menggarap genre horror, Ia mampu menawarkan sesuatu yang baru dari okultisme tabu. Interpretasi terhadap naskah begitu jelas melekat dengan idealismenya sebagai pembuat film. Aspek religi yang dulu kuat menjadi bagian tematis kisah film ini, diplintir sedemikian rupa sehingga versi terbaru menjadi antiklimaks dari Pengabdi Setan versi dahulu.
Ada sensasi tersendiri saat penulis memaknai metafora menonton film horor di ruang gelap bioskop bersama dengan barisan penonton lain yang antusias dengan menonton sendiri film horor lawas di kamar tidur. Soal seram atau tidak, hanya masalah selera dan subjektivitas penulis. Hal terpenting apakah filmnya bisa membuat penonton terikat dengan diri sendiri atau tidak sehingga film versi terbaru ini bisa membekas sepanjang masa.
Semoga saja storyline dari Film Pengabdi Setan reboot bisa menjadi batu loncatan film horor di Indonesia untuk naik kelas.Mengingat Pengabdi Setan adalah film horor panjang Joko Anwar pertama yang mungkin saja dikolaborasikan dari genre film karya-karya sebelumnya sehingga membentuk dramaturgi untuk sekuel film ini.
Joko Anwar layak mendapat pujian juga karena memiliki kemampuan untuk menghadirkan formula klise dengan efektif. Walau akhir film mudah ditebak, Ia tetap sukses secara eksekusi menghadirkan sensasi horor yang berbeda bukan horor erotisme. Ritme film berlangsung lancar dan pergerakan plot pun terasa lihai dicerna penonton awam. Setelah sekian lama, Film Pengabdi Setan hadir sebagai film horor Indonesia yang cukup memuaskan dan bersaing menjadi film terbaik di ajang perfilman bergengsi FFI Â di tahun ini.
Keep on writing. Bangga film Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H