Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kuliner Unik Nusantara Pilihanku di Jakarta Food Festival ke-14

4 Mei 2017   11:31 Diperbarui: 4 Mei 2017   11:36 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lontong Kikil Sapi Surabaya (DokPri)

 Aku pun cukup takjub melihat penjelasan prosesnya yang ternyata lama untuk mengemas makanan ini menjadi lebih enak. Ternyata memasak butuh kesabaran ekstra yah. Aku juga sempat berkata dalam hati, “Berarti, kikil ini aman dikonsumsi oleh manula atau lansia yang giginya sudah ompong. Mereka pasti tak akan kesulitan mengunyahnya meskipun semua giginya sudah tanggal.”.

“Lalu, kuahnya ini pakai santan ya?”, tanyaku semakin kepo.

 “Kami tidak menggunakan santan atau kacang, tapi kemiri saja yang banyak," ungkap penjual tersebut.

 “Sejujurnya, seperti ada yang kurang deh dikuahnya.”

“Makanya tadi disuruh coba dulu karena lontong kikil sapi yang kenyal-kenyal ini akan terasa lebih nikmat jika ditambah sedikit kecap manis dan perasan air jeruk serta sambal. Silakan dek diambil karena selera tiap orang kan berbeda.”

Ternyata benar apa yang penjual itu sampaikan. Semua pertanyaanku pun terjawab sudah. Aku langsung bergegas membayar satu porsi Lontong Kikil Sapi ini dengan harga Rp
 33.000,-.

Kepuasan aku tidak berhenti sampai situ. Lontong Kikil Sapi yang lezat dan mantap juga ditemani dengan segelas Hejo-Hejo Tjendol yang menyegarkan.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Di Jakarta, sudah langka sekali menemukan gerobak cendol yang mangkal. Aku pun sudah lama tak merasakan cendol-cendol hijau yang kenyil dengan kuah santan yang dilengkapi potongan kecil buah Nangka.

Namun, aku memang tidak menemukan gerobak seperti itu di tempat ini karena merk Hejo-Hejo Tjendol lebih dikemas ala modern. Hejo-Hejo Tjendol memang sudah bisa ditemukan di beberapa mall. Tapi, menurut penjual yang ada di Kampoeng Tempo Doeloe ini harga yang dijual lebih murah dibandingkan yang ada di mall. Langsung saja, aku pun memesan Cendol dengan kuah susu Almond. Hmm, maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?...

Es Roti Bakar (DokPri)
Es Roti Bakar (DokPri)
Sebagai makanan penutup, aku mengincar es roti bakar. Nama kulinernya sih cukup unik. Aku berkata dalam hati, “Kok bisa yaa es krim dibakar, bukannya nanti malah jadi cair?”. Ternyata, setelah merekam proses pembuatannya hanya roti saja yang dibakar, lalu roti tersebut dilapisi es krim dengan berbagai pilihan rasa. Langsung deh, aku pilih rasa durian yang aromanya begitu menggoda.

 Sebenarnya aku masih ingin menikmati beberapa jenis sajian kuliner unik di Festival kali ini, namun karena perut sudah terasa kenyang, aku menyempatkan diri untuk membeli kuliner supaya bisa dimakan saat sampai di rumah. Aku memutuskan menuju gerobak Toge Goreng Bogor dan memilih nasi kucing yang ada di Angkringan Lek Gusdi yang terkenal di kotanya itu. Kuliner tersebut menjadi salah satu kesenangan anggota keluargaku. Selesai sudah menjalankan motto hari itu, “Perut Kenyang, Hati Senang”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun