Aku pun cukup takjub melihat penjelasan prosesnya yang ternyata lama untuk mengemas makanan ini menjadi lebih enak. Ternyata memasak butuh kesabaran ekstra yah. Aku juga sempat berkata dalam hati, “Berarti, kikil ini aman dikonsumsi oleh manula atau lansia yang giginya sudah ompong. Mereka pasti tak akan kesulitan mengunyahnya meskipun semua giginya sudah tanggal.”.
“Lalu, kuahnya ini pakai santan ya?”, tanyaku semakin kepo.
“Kami tidak menggunakan santan atau kacang, tapi kemiri saja yang banyak," ungkap penjual tersebut.
“Sejujurnya, seperti ada yang kurang deh dikuahnya.”
“Makanya tadi disuruh coba dulu karena lontong kikil sapi yang kenyal-kenyal ini akan terasa lebih nikmat jika ditambah sedikit kecap manis dan perasan air jeruk serta sambal. Silakan dek diambil karena selera tiap orang kan berbeda.”
Ternyata benar apa yang penjual itu sampaikan. Semua pertanyaanku pun terjawab sudah. Aku langsung bergegas membayar satu porsi Lontong Kikil Sapi ini dengan harga Rp
33.000,-.
Kepuasan aku tidak berhenti sampai situ. Lontong Kikil Sapi yang lezat dan mantap juga ditemani dengan segelas Hejo-Hejo Tjendol yang menyegarkan.
Namun, aku memang tidak menemukan gerobak seperti itu di tempat ini karena merk Hejo-Hejo Tjendol lebih dikemas ala modern. Hejo-Hejo Tjendol memang sudah bisa ditemukan di beberapa mall. Tapi, menurut penjual yang ada di Kampoeng Tempo Doeloe ini harga yang dijual lebih murah dibandingkan yang ada di mall. Langsung saja, aku pun memesan Cendol dengan kuah susu Almond. Hmm, maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?...
Sebenarnya aku masih ingin menikmati beberapa jenis sajian kuliner unik di Festival kali ini, namun karena perut sudah terasa kenyang, aku menyempatkan diri untuk membeli kuliner supaya bisa dimakan saat sampai di rumah. Aku memutuskan menuju gerobak Toge Goreng Bogor dan memilih nasi kucing yang ada di Angkringan Lek Gusdi yang terkenal di kotanya itu. Kuliner tersebut menjadi salah satu kesenangan anggota keluargaku. Selesai sudah menjalankan motto hari itu, “Perut Kenyang, Hati Senang”.