Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Catat! Janji-janji Calon Pemimpin DKI bagi Masyarakat Kreatif Terkini

13 Februari 2017   17:01 Diperbarui: 6 Maret 2017   22:00 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Sabtu, tanggal 14 Januari 2017, aku menghadiri dialog calon gubernur DKI Jakarta di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan. Event ini memilih topik unik untuk dikaji yaitu UKM dan Kewirausahaan, Ekonomi Kreatif, dan Generasi Muda. Event ini berhasil menarik perhatian para penggerak dunia startup digital, e-commerce, dan perfilman yang tergabung dalam industri kreatif. Wajar saja, karena event ini terselenggara atas kerjasama BukaLapak, PARFI56, dan Selasar.com.

      Event ini juga dihadiri oleh Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) beserta para sineas, aktor, aktris dan pekerja (crew) film nasional, para insan kreatif dari blogger, social media influencer dan media, serta para pegiat startup digital berbasis wirausaha muda. Event ini berhasil memfasilitasi dialog masyarakat kreatif dengan tiga calon Gubernur DKI Jakarta yaitu Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purnama, dan Anies Baswedan.

     Event ini dipandu oleh Prabu Revolusi dan Melissa Karim. Para calon gubernur DKI Jakarta telah menyampaikan janji-janji dalam Kumpul Masyarakat Kreatif, Digital, dan Perfilman. Mereka telah mengkampanyekan visi dan misinya. Selain itu, acara ini juga telah disaksikan langsung ratusan undangan dan jutaan warga secara online melalui siaran Facebook Live dan YouTube Live Streaming akun Bukalapak dan Selasar, serta melalui saluran televisi CNN Indonesia serentak. Untuk mengingat kembali apa saja yang mereka sampaikan, aku pun menulis ini untuk dianalisis bersama agar kita bisa menentukan Siapakah yang layak menjadi pemimpin Jakarta?.

Calon gubernur yang tampil pertama di atas panggung, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia menyampaikan pandangan terkait kreativitas generasi muda. Ia mengatakan akan melakukan pemberian modal hingga 1 Trilyun dengan sistem bagi hasil 20-80 %. Selain itu, Ia menyarankan untuk buka rekening Bank DKI agar semua transaksi hanya melalui transfer secara  transparan.

Ahok mengakui bahwa ayahnya sempat menjadi pengusaha bioskop di Belitung. Ia pun pernah menyediakan tempat di balai kota untuk memutar film nasional di akhir pekan. Untuk itu, Ia akan terus dorong perfilman Indonesia di bidang ini, khususnya, mengajak anak-anak untuk menonton film bioskop, dimana ada film-film anak nasional yang harus ditonton dengan menggunakan KJP di jam-jam tertentu seperti film bertema sejarah.

Nantinya, ia juga akan menyulap Kota Tua untuk dibuat bioskop-bioskop kecil, agar pengunjung bisa menikmati film-film bioskop. Tempat tersebut akan dilengkapi CCTV untuk memantau kegiatan disana karena saat ini masyarakat berada di era digital. Pusat perfilman itu akan dilengkapi dengan peralatan yang bisa digunakan oleh siapapun.

Ahok mengaku sempat mencopot Kepala Unit Pengelola Monas karena terlalu kaku dalam hal perizinan shooting film di Monas. Di sektor eksebisi, Ahok mengaku juga banyak mencopot anak buahnya di Dinas Pariwisata lantaran tak becus mengurus festival film. Ahok mengatakan, dana besar bagi festival film yang berasal dari APBD masih belum dikelola dengan baik oleh pihaknya.

Ia juga menghimbau, bagi warga Jakarta yang punya rumah tua di kawasan Menteng dan Kebayoran Baru, silahkan tawarkan ke Pemda DKI untuk dibeli dengan harga pantas. Rumah-rumah tua ini bisa digunakan untuk berkreativitas atau pusat kebudayaan, misalnya berkumpulnya komunitas puisi. Pemda DKI juga akan mendukung semua aktivitas anak muda, silahkan saja buat proposal, lalu ajukan ke Pemda, agar difasilitasi seperti Keroncong Tugu yang berencana ke Portugal.

Selanjutnya, tampil calon gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut 3, yaitu Bapak Anies Baswedan. Ia memiliki gagasan untuk mengembangkan kembali SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dengan peminatan film. Industri film mesti ditopang oleh kebijakan nasional. Anies berjanji akan mengusahakan Jakarta ramah bagi kegiatan perfilman.

Terobosan terbaru coba diungkapkan oleh Anies Baswedan. Anies menekankan untuk menumbuhkan generasi baru perfilman. Melalui proses pendidikan kreatif, Ia berharap standar hidup para insan kreatif di Jakarta juga meningkat.  Proses pendidikan kreatif tersebut akan menumbuhkan kesempatan belajar, interaksi, dialog, hingga mempertemukan semua kalangan, baik yang sudah berada di level dunia hingga berada di level lokal. Maka dari itu, akan tercipta semangat kreatif berkarya yang dimulai dari ibukota.

Ketika ditanya bagaimana mengembalikan pajak untuk mendorong perfilman, Anies mencontohkan pajak perfilman merupakan kedua terbesar penyumbang pajak hiburan DKI. Anies berjanji akan menyisihkan sebagian APBD untuk menyiapkan tempat dan program yang sesuai dengan kebutuhan para insan perfilman. Pajak film Jakarta dari bioskop, akan dikembalikan untuk pembiayaan film indie (independen).

Ketentuan ini juga tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 158/PMK.010/2015 tentang Kriteria Jasa Kesenian dan Hiburan Yang Tidak Dikenai PPN. Demikian dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Jakarta. Dalam peraturan ini terdiri dari tiga pasal yang mengatur jasa tertentu dalam kelompok jasa kesenian dan hiburan, termasuk dalam jenis jasa yang tidak dikenai PPN. Hal ini juga meliputi semua jenis jasa yang dilakukan pekerja seni dan hiburan. Ada pun jasa kesenian dan hiburan yang bebas dari PPN, antara lain :

1. Tontonan film

2. Tontonan pagelaran kesenian, tontonan pagelaran musik, tontonan pagelaran tari dan atau  tontonan pageran busana

3. Tontonan kontes kecantikan, kontes binaraga, dan tontonan kontes sejenisnya

4. Tontonan berupa pameran

Sulitnya shooting di Jakarta juga dikeluhkan Wanda Hamidah, seorang public figure yang juga aktif sebagai politisi kepada Anies Baswedan. Anies berjanji ke depan akan menjadikan seluruh ruang publik ramah bagi kegiatan seni dan budaya. Ia membayangkan kawasan jalan Sudirman-Thamrin di Jakarta menjadi selasar panjang untuk icon kota ekspresi budaya.

Selain itu, Anies Baswedan juga akan menyediakan infrastruktur bagi kreativitas seni budaya di Jakarta agar tampil mendunia. Misalnya, Ia akan mengadakan performing arts secara rutin dan menyiapkan sarana mixing audio untuk industri film di Indonesia. Bahkan, ia berani membangun studio alam di daerah Sukabumi karena di Jakarta sudah tak ada lahan yang terjamin. Anies melihat perkembangan film Indonesia yang luar biasa dengan pengadaan lokasi tersebut.

 Ia berharap sineas-sineas dunia akan melihat potensi lokasi yang bisa mengeksplorasi Indonesia semakin tinggi sehingga interaksi sineas lokal dan sineas dunia semakin berkembang. Proses interaksi ini akan mengarah pada transfer of knowledge,networking, dan membuat Indonesia masuk ke dalam radar perfilman dunia. Semua itu sbenarnya telah Ia mulai saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan hanya saja belum tertuntaskan.

 Sebenarnya warga Jakarta sudah sejahtera tinggal mencapai taraf kebahagiaannya. Didominasi dengan akses ekonomi yang lebih baik dan akses pengetahuan yang elegan membuat warga Jakarta bisa mencapai masa sejahtera. Perkembangan digital pun bisa mengangkat semua warga yang belum sejahtera untuk ikut terlibat menjadi sejahtera. Anies mencontohkan semangat seperti ini sudah digerakkan oleh Bukalapak, yang sudah memiliki 1,3 juta pengguna. Berarti, sudah banyak industri kecil yang diangkat menuju level atas.

Dari semua calon gubernur yang hadir, hanya pasangan calon nomor urut 3, Bapak Anies Baswedan yang tampak didampingi dengan wakilnya, Bapak Sandiaga Uno. Pasangan calon ini tampak kompak berkomunikasi malam itu. Sandiaga Uno sempat menyampaikan gagasannya juga untuk mendukung kemitraan para UKM berbasis ekonomi kreatif.

Janji yang ditawarkan dari paslon ini paling menarik. Mereka mencoba melakukan apresiasi terhadap masyarakat kreatif, digital, dan perfilman yang telah berkarya menggunakan hati. Jika sebuah kota hidup dengan kesenian, maka taraf hidup warga akan terasa lebih bahagia seiring maju kotanya. Mereka coba mengemas semua janji-janji selama kampanye dalam sebuah statement ‘this is our problem and win-win solution for everyone’. Semoga saja ini menjadi sebuah real action ketika mereka memimpin DKI Jakarta nanti.

Terakhir, Agus Harimurthi Yudhoyono naik ke atas panggung dan memaparkan program kerja yang begitu banyak dengan bantuan slideshow yang sudah dipersiapkan. Agus akan mendukung sepenuhnya komunitas-komunitas kreatif yang tumbuh di Jakarta, terutama berbasis sosial agar ibukota menjadi pusat kota sosial dengan gerakan atau aksi berbasis kemanusiaan. Agus melakukan apresiasi ini karena baginya, Pemerintah bisa memberi insentif untuk aktivitas sosial yang membantu sesama. Komunitas-komunitas sosial yang tumbuh telah membantu Pemerintah dalam meringankan penderitaan sesama yang tertimpa musibah.

Agus juga sempat menjawab pertanyaan dari Prilly Latucosina tentang bagaimana mengatasi penggunaan sosial media yang dimanfaatkan untuk menyebarkan berita kebohongan (hoax). Agus menekankan bahwa sosial media tidak bisa dicegah penggunaannya. Sebagai pengguna, kita harus menggunakannya untuk hal-hal positif dan konstruktif. Sosial media harus dimanfaatkan anak muda Jakarta dan segala profesi untuk mengembangkan kreasi-kreasi yang ada.

Jika terpilih menjadi Gubernur DKI, Ia berjanji akan mendukung para pekerja seni untuk bisa terus berkarya. Dengan sosial media, seharusnya para pekerja seni bisa menghasilkan karyanya dengan cost yang bisa diminimalisir. Pemerintah DKI pun mendukung penggunaan platform sosial media apapun untuk kreasi anak-anak Jakarta. Jangan sampai, kita menggunakan sosial media diluar konteks dan merugikan salah satu pihak yang mengundang perpecahan.

Agus mengatakan Jakarta sebagai ibukota RI memiliki kepentingan besar dalam perfilman. Ia menekankan pentingnya berpihak pada film nasional, yang kini masih kalah dengan penetrasi Hollywood, Bollywood, dan Korea. Dengan ada keberpihakan pemerintah pada dunia perfilman, diharapkan industri film akan tumbuh subur. Perfilman dinilai Agus dapat menghidupkan wisata domestik dan mancanegara. Karena itu harus didukung oleh pemerintah.

Agus akan  revitalisasi Taman Ismail Marzuki sebagai lokasi yang dibuka dan disiapkan khusus untuk memutar film nasional. Pendanaan festival film juga akan dilakukan PemProv DKI jika Ia terpilih agar nasib festival film di Jakarta yang kadang muncul kadang hilang bisa tetap ada.

Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) Fauzan Zidni sempat mengeluh kepada Agus soal Jakarta yang tak ramah lokasi shooting. Kata Fauzan, meski kedai kopi Filosofi Kopi sudah dimiliki secara pribadi, shooting di depan Filosofi Kopi membutuhkan hingga Rp 20 juta per hari lantaran ada dua organisasi massa yang mengatasnamakan agama dan suku tertentu. Jika tak memberi uang ke ormas itu, shooting akan diganggu hingga dibubarkan. Agus pun berjanji akan meninjau keamanan di lokasi syuting karena prioritas kerjanya adalah memastikan tidak ada pungutan liar oleh ormas atau pihak mana pun jika terpilih sebagai Gubernur DKI.

Salah satu produser juga berharap peraturan yang membebaskan biaya sewa lokasi syuting di Jakarta agar lebih bersahabat dengan anggaran produksi. Kegiatan kesenian dan hiburan juga harus bebas dari pungutan liar para pemilik tempat. Mereka juga berharap agar sering digelar Pesta Perfilman Nasional di Jakarta semacam JiFest.

Banyak pekerjaan rumah yang belum selesai dalam industri kreatif di Jakarta. Semoga saja janji-janji para calon pemimpin di DKI Jakarta tidak hanya manis tapi bisa dibuktikan dengan penuh unsur kepemimpinan yang nasionalis. Jadikan DKI Jakarta sebagai kota kreatif untuk Indonesia*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun