Semasa pemerintahan Sultan Muhammad Idrus (1824-1850), Kesultanan Buton mencapai masa kejayaan. Di masa itu, kekuasaan Buton mencakup wilayah Pulau Buton, Muna, Kabaena, Tukangbesi, Poleang, Rumbia, dan pulau-pulau kecil di sekitar Buton dan Muna. Akan tetapi pada tahun 1873, Buton mengalami kemunduran sejak terwujudnya perjanjian dengan Belanda. Suatu perjanjian yang sangat merugikan pada pihak Buton. [Sri Wintala Achmad]