Tidak ada keingintahuan yang besar terhadap suatu ilmu, maka seorang anak didik tidak memiliki motivasi kuat untuk belajar. Karenanya anak didik yang mendapat bimbingan dari guru tersebut, rasa keingintahuannya terhadap ilmu harus dibangunkan terlebih dahulu. Dengan rasa keingintahuannya tersebut, anak didik akan memelajari suatu ilmu yang diberikan guru tanpa diperintah oleh orang tua. Bila mendapatkan tugas dari guru untuk menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR), anak didik akan melaksanakannya dengan gembira dan sama sekali tidak merasa terpaksa. Sehingga, hasil PR yang dikerjakan akan maksimal.
Memelajari ilmu dengan tekun
Tanpa ketekunan, seorang anak tidak akan didik berhasil memelajari suatu ilmu sampai menguasainya. Sebab itu, anak didik harus cerdik di dalam mengatur waktu bermain dan belajar. Sebaiknya waktu belajar di luar jam pelajaran sekolah ditetapkan sesudah maghrib sampai jam 8 atau sesudah bangun tidur (waktu subuh). Diketahui bahwa sesudah bangun tidur merupakan waktu paling tepat untuk belajar, karena otak masih dalam kondisi segar. Sehingga mata pelajaran yang dipelajarinya dapat dicerna dengan baik.
Memrioritaskan ilmu yang akan didalami
Sewaktu anak didik masih duduk di bangku SD dan SMP belum mengenal kejurusan. Pengertian lain, seluruh ilmu baik Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masih dipelajari tanpa ada prioritas. Akan tetapi sesudah memasuki bangku SMA, anak didik mulai dijuruskan pada bidang-bidang ilmu pada Ilmu Pengetahuan Sosial atau Ilmu Pengetahuan Alam berdasarkan hasil tes IQ. Sementara, anak didik yang memasuki pendidikan SMK pula akan dijuruskan pada pada bidang-bidang ilmu tertentu. Sejak penjurusan tersebut, anak didik harus memrioritaskan pelajaran yang dijuruskan oleh pihak sekolah.
Sewaktu duduk di bangku kuliah (Perguruan tinggi), anak didik yang dikenal sebagai mahasiswa tersebut semakin memrioritaskan pada bidang ilmu khusus yang merupakan salah satu bagian Ilmu Pengetahuan Sosial, semisal: kesuastraan dan bahasa, sejarah, politik, ekonomi, psikologi, hukum, filsafat, dll; atau salah satu bidang ilmu khusus yang merupakan salah satu bagian Ilmu Pengetahuan Alam, semisal: arsitektur, biologi, fisika, kimia, dll.
Dari pemrioritasan bidang pendidikan di Perguruan Tinggi diharapkan anak didik dapat menjadi seorang ahli pada disiplin ilmu tertentu. Karenanya, anak didik pun harus menyesuaikan pemrioritasan tersebut agar kelak menjadi tenaga ahli pada bidang tertentu. Sehingga ilmu yang dipelajari dapat menjadi sarana bagi anak didik di dalam mendapatkan atau menciptakan pekerjaan dengan harapan hasilnya mampu mencukupi kebutuhan ekonomi baik bagi diri sendiri maupun keluarganya.
Mencari ilmu dengan diawali doa
Orang tua dan guru selalu mengajarkan agar anak didik di dalam mencari ilmu tidak lupa diawali dengan doa. Berkat doa dan kehendak Tuhan, anak didik yang dijernihkan pikirannya akan mudah menerima ilmu sesulit apapun dari seorang guru.
Dengan diawali doa, anak didik yang tengah mengerjakan ujian akan mengalami kemudian. Sehingga seluruh soal akan mudah dijawab oleh seluruh anak didik. Nilai ujian yang diperoleh oleh anak didik akan memuaskan. Sehingga anak didik niscaya naik kelas dan tamat pendidikan dengan nilai tinggi.
Tujuan Belajar