TIDAK ada manusia di dunia ini yang meraih kesuksesan tanpa melalui proses. Adapun proses awal yang harus ditempuh oleh manusia adalah belajar sejak dilahirkan. Belajar memiringkan dan menengkurapkan tubuh. Belajar duduk hingga berjalan yang niscaya mengalami kejatuhan. Belajar mengucapkan kata dan bicara. Belajar berkreasi melalui permainan. Belajar di dunia akademis sejak Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi.
Pada waktu usia dini, seorang anak belajar dengan mendapatkan bimbingan dari kedua orang tuanya, terutama ibu. Sehingga dengan bantuan ibu, anak dapat belajar mengucapkan kata dan berbicara dengan baik. Pengertian lain, anak bukan sekadar belajar berbicara, namun pula belajar bahasa yang baik dengan siapa ia berkomunikasi. Dari sini, anak mulai mengenal tidak macam tingkatan bahasa Jawa, yakni: ngoko, krama madya, dan krama inggil.
Semasa duduk di bangku PAUD dan berlanjut ke Taman Kanak-Kanak (TK), seorang anak didik mulai belajar bernyanyi dan berdeklamasi di depan kawan-kawannya melalui bimbingan guru. Keberaniannya tampil di depan kawan-kawannya tersebut, anak didik akan mendapatkan rasa percaya diri. Salahs atu modal untuk meraih kesuksesan.
Ketika masuk Sekolah Dasar (SD), seorang anak didik mulai belajar mengenal angka dan huruf, menulis, dan membaca. Suatu modal untuk menguasai pelajaran yang bersumber dari buku. Sesudah mengenal angka dan bisa membaca, anak didik mulai belajar ilmu lainnya, seperti: matematika, bahasa, ilmu sosial, ilmu alam, dan ilmu agama, ilmu-ilmu yang diperoleh di SD tersebut kemudian dikembangkan di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), sebagian anak didik yang mulai menginjak usia muda tersebut belajar di Sekolah Menengah Kejujuran (SMK) atau Sekolah Menengah Umum (SMA). Bagi mereka yang belajar di SMK, sesudah tamat dapat menerapkan ilmunya tersebut untuk mendapatkan penghasilan. Sementara, mereka yang belajar di SMA dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Perguruan Tinggi (Universitas). Bagi mereka yang melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi dapat memerdalam ilmu kejuruannya dari Strata 1 (S1) hingga Strata 4 (S4).
Kesuksesan dalam Belajar
PADA era modern, belajar di dunia akademis terkesan menjadi kewajiban bagi setiap orang. Hal ini yang membuat orang tua untuk bekerja keras guna membeayai anak-anaknya dalam belajar di dunia akademis. Berbeda di zaman dulu, di mana banyak orang tua cenderung memaksa anak-anaknya untuk bekerja atau membantu pekerjaannya baik di sawah (ladang) maupun di rumah sejak berusia dini. Sehingga, banyak anak (terutama dari kalangan keluarga kelas bawah) di masa silam yang tidak dapat membaca dan menulis.
Karena telah dibeayai oleh orang tua, maka seorang anak didik harus belajar di sekolah atau perguruan tinggi dengan tekun agar meraih kesuksesan. Belajar dikatakan sukses, bila anak didik tidak pernah tinggal kelas dan selalu naik kelas atau tamat sekolah dengan nilai sempurna.
Lantas bagaimana agar seorang anak dapat meraih kesuksesan di dalam belajar? Berdasarkan pendapat penulis agar seorang anak didik dapat meraih kesuksesan di dalam belajar sehingga menjadi orang pintar dan berkepribadian bagus seyogianya melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Rasa Keingintahuan yang besar